Reporter: Yoliawan H | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) menunjukan kinerja positif pada akhir tahun 2017. Tercatat aset BNI Syariah tumbuh hingga 19,50% year on year (yoy) di bulan November 2017.
Dihubungi melalui pesan singkat, Adjat Djatnika, Sekretaris Perusahaan BNI Syariah mengatakan, faktor utama peningkatan aset sebesar 19,50% yaitu dari peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang tumbuh hingga 22,30%. Dana murah giro dan tabungan menjadi penopang utama pertumbuhan dengan kenaikan mencapai 30%.
“Hal ini menunjukkan awareness masyarakat akan transaksi syariah semakin baik. Faktor lain adalah ekspansi pembiayaan, khususnya pembiayan komersial,” jelas Adjat kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).
Di tahun 2018, pihaknya akan berkomitmen meningkatkan user experience, terutama kemudahan dalam mengakses seluruh layanan BNI Syariah melalui pengembangan digital banking. Selain itu perbaikan kualitas aset juga menjadi fokus pada tahun baru ini.
Adapun untuk terus menggenjot kinerja, pihaknya telah menyiapkan strategi seperti menjalin kerjasama dengan institusi pondok pesantren, sekolah atau universitas, rumah sakit dan juga Institusi pemerintah serta swasta dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah akan produk dan layanan berbasis syariah.
“Di tahun 2018, Insya Allah BNI Syariah akan tetap tumbuh positif double digit baik dari sisi aset maupun liabilitas,” ujar Adjat.
Menurut Adjat, hal tersebut juga didukung oleh pemegang saham yakni BNI melalui suntikan modal sebesar Rp 1 triliun pada beberapa hari lalu dalam rangka memperkuat permodalan dan mendukung ekspansi bisnis.
Dari sisi pembiayaan, BNI Syariah akan memacu pertumbuhan di segmen komersial dan UMKM, disamping tetap menjaga pertumbuhan segmen konsumer terutama untuk Pembiayaan Griya (KPR).
Berdasarkan laporan keuangan tercatat aset BNI Syariah per November 2017 sebesar Rp 33,17 triliun atau tumbuh 19,50% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 27,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News