Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus menunjukkan performa yang impresif dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang kuat dalam lima tahun terakhir. Per Juni 2024, aset bank pelat merah mencapai Rp 1.072,45 triliun. Angka ini meningkat 27% dari 2019 yang sebesar Rp 845,6 triliun.
Pertumbuhan aset tesebut didukung ekspansi kredit dan dana pihak ketiga (DPK) perseroan yang terus berlanjut. Kredit BNI telah meningkat 30,5% dari tahun 2019 menjadi Rp 726,97 triliun per Juni 2024. Adapun DPK tumbuh 25,7% dari Rp 614,31 triliun menjadi Rp 772,32 triliun.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengungkapkan, pertumbuhan aset yang dicapai BNI ini tidak lepas dari transformasi digital yang dilakukan secara menyeluruh dan perluasan jaringan global.
Ia bilang, BNI secara aktif menyalurkan kredit ke sektor korporasi, terutama dalam mendukung proyek-proyek infrastruktur dan nasabah top-tier.
“BNI berkomitmen menjadi bank digital terdepan di Indonesia, dengan fokus pada peningkatan efisiensi operasional, perluasan jangkauan layanan, serta memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik kepada nasabah melalui inovasi digital,” ujar Okki dalam keterangannya, Kamis (26/9).
Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Double Digit Topang Kinerja Laba Bank KBMI 4
Dia menambahkan, transformasi BNI memiliki beberapa pilar utama yang saling terkait. Salah satunya adalah digitalisasi di seluruh layanan perbankan, yang memungkinkan BNI untuk semakin memperkuat posisinya di pasar domestik maupun internasional.
Aplikasi mobile banking unggulan BNI, wondr by BNI, menjadi salah satu inisiatif digital yang telah sukses. Fitur 3 dimensi keuangan yang ditawarkan, yakni transaksi, insight, dan growth, dirancang untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangan, merencanakan masa depan, dan menumbuhkan aset mereka.
Okki mengatakan, inovasi itu memungkinkan BNI untuk menawarkan solusi keuangan yang lebih baik dan menjangkau lebih banyak nasabah, yang secara langsung berdampak pada pertumbuhan aset.
Selain itu, transformasi ini juga berfokus pada peningkatan daya saing dan penguatan tata kelola perusahaan. BNI secara berkelanjutan melakukan penguatan tata kelola melalui prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan keberlanjutan yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang.
Inisiatif-inisiatif BNI dalam transformasi juga terlihat dari langkah-langkah strategis. Perusahaan telah mengakuisisi Bank Mayora pada 2021 yang kini berganti nama menjadi hibank, yang difokuskan pada ekosistem UMKM digital.
Baca Juga: Bisnis Kartu Kredit Perbankan Tetap Tumbuh Meski Daya Beli Melemah
Ekspansi bisnis BNI ke berbagai segmen pasar juga turut meningkatkan nilai aset secara keseluruhan karena dapat membuka peluang baru dan memperkuat kontribusi dari berbagai sektor bisnis yang digeluti BNI.
Di samping itu, BNI juga melakukan aksi korporasi berupa pemecahan saham (stock split) pada 2023, yang bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham BBNI di pasar modal.
"Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, BNI optimis bahwa transformasi yang dilakukan akan terus meningkatkan performa keuangan bank, memperkuat pangsa pasar, dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di era digital," Tutup Okki.
Selanjutnya: REFO Gelar IFLS 2024, Bahas Pemanfaatan AI dalam Pendidikan
Menarik Dibaca: AirAsia dan Airbus Kerjasama Inisiatif Keberlanjutan Penerbangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News