Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) memproyeksikan di tahun 2024 instrumen investasi industri dana pensiun (Dapen) tidak banyak berubah dari portofolio di tahun 2023. Meski begitu, ada hal yang perlu diwaspadai perusahaan dalam
Staf Ahli ADPI Bambang Sri Muljadi mengatakan bahwa penempatan investasi industri Dapen saat ini paling banyak pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan obligasi korporasi secara selektif.
Menurutnya, walau di tahun 2024 terdapat isu turunnya suku bunga, pencapaian hasil investasi Dapen diprediksi tidak akan banyak mengalami penurunan maupun kenaikan.
“Walau suku bunga turun pencapaian hasil usaha Return of Investment (ROI) deviasi tidak lebih 0,5% dari ROI tahun 2023 (plus atau minus),” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (28/12).
Bambang mengatakan adapun hal yang perlu diwaspadai perusahaan Dapen dalam melakukan investasi di tahun 2024 yakni memperhatikan keberpihakan pemerintah terhadap proyek infrastruktur. Menurutnya, instrumen obligasi perlu menjadi perhatian perusahaan.
Baca Juga: Dana Pensiun Bank Mandiri Bidik Hasil Investasi Rp 720 Miliar di 2024
“Keberpihakan pemerintah terhadap proyek infrastruktur bila tidak ada keberlanjutan tentu akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan yang berkonsentrasi di bidang infrakstrutur,” tandasnya.
Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total pendapatan investasi industri Dapen mengalami kenaikan 18% year on year (yoy) menjadi Rp 17,89 triliun per September 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 15,16 triliun.
Selain itu, hasil usaha investasi Dapen juga tercatat naik 18,8% yoy menjadi Rp 17,37 triliun per September 2023, dibandingkan September 2022 yang sebesar Rp 14,62 triliun.
Adapun total investasi Dapen juga tampak meningkat sebesar 4,47% yoy menjadi Rp 176,55 triliun hingga September 2023, dibandingkan September 2022 yang senilai Rp 168,98 triliun. Instrumen investasi dengan penempatan terbesar yakni SBN senilai Rp 67,92 triliun dan obligasi korporasi Rp 39,01 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News