Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) menyatakan klaim kesehatan mengalami lonjakan pada tahun lalu. Direktur Bisnis Astra Life Alkaf Ghozali menerangkan kenaikan tersebut salah satunya disebabkan banyak masyarakat yang berobat ke rumah sakit seusai pandemi Covid-19 berakhir.
"Sama seperti di industri, kelihatannya pasca pandemi Covid-19 itu ada namanya balas dendam. Jadi, kalau dahulu istilahnya enggak berani ke rumah sakit, sesudah pandemi banyak yang ke rumah sakit lebih intens. Jadi, klaim kesehatan di Astra Life juga naik cukup signifikan," ucapnya saat media gathering di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (28/3).
Selain banyaknya orang yang mendatangi rumah sakit seusai pandemi Covid-19, Alkaf menerangkan penyebab lain meningkatnya klaim kesehatan, yaitu adanya inflasi medis yang lumayan naik juga.
Mengenai proyeksi tahun ini, Alkaf menyampaikan klaim kesehatan seharusnya lebih baik. Sebab, dia bilang Astra Life sudah memperhitungkan premi asuransi kesehatan sesuai dengan kenaikan dan beberapa variabel bercermin dari fenomena masyarakat yang mengunjungi rumah sakit pasca pandemi Covid-19.
Untuk menekan lonjakan klaim kesehatan, Alkaf menyebut pihaknya akan melakukan pendekatan ke rumah sakit.
Baca Juga: Astra Life Targetkan Pendapatan Premi Tumbuh 10% pada Tahun 2024
"Tentu inflasi medis tak bisa dihindari atau sesuatu yang ada di luar kontrol kami. Mungkin yang bisa kami lakukan dengan melakukan pendekatan ke rumah sakit terkait," kata Alkaf.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan klaim asuransi kesehatan di industri asuransi yang menunjukkan peningkatan pada tahun lalu, kemungkinan masih akan berlanjut pada tahun ini.
"Jika melihat tren tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu, asuransi kesehatan masih melanjutkan tren klaim rasio relatif tinggi," ucap Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (7/3).
Ogi menjelaskan klaim rasio asuransi kesehatan perusahaan asuransi jiwa pada Desember 2023 tercatat sebesar 98,2%. Adapun klaim rasio pada perusahaan asuransi umum tercatat sebesar 97,5% pada periode yang sama.
Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa inflasi medis menjadi faktor utama tingginya klaim kesehatan pada 2023. Ketua Bidang Literasi dan Perlindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin mengatakan klaim asuransi kesehatan pada 2023 berada di angka Rp 20,83 triliun. Angka tersebut meningkat sangat tajam 24,9%.
"Pada 2023 meningkat tajam. Pada 2022 angkanya mencapai Rp 16,68 triliun, sedangkan pada 2023 mencapai Rp 20,83 triliun," ucap Freddy.
Selain inflasi medis, kenaikan itu juga meliputi kenaikan harga fasilitas kesehatan, biaya perawatan rumah sakit, obat, dan berbagai tes kesehatan. Freddy juga mengatakan faktor lainnya yang menyebabkan bengkaknya klaim kesehatan, yakni adanya perubahan iklim ekstrem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News