Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menyebut kontribusi premi lini asuransi kendaraan terhadap total premi asuransi kendaraan industri mencapai 18% pada 2024. Marketing Retail & Digital Business Director Asuransi Astra Wisnu Kusumawardhana menyebut hal itu menjadikan Asuransi Astra menjadi perusahaan teratas yang menguasai lini asuransi kendaraan.
"Asuransi Astra dengan produk asuransi kendaraan Garda Oto masih menjadi nomor satu di pasar, dengan market share (pendapatan premi) sebesar 18% dari total seluruh asuransi kendaraan industri," ucapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (28/5).
Adapun data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi perusahaan asuransi umum dari lini asuransi kendaraan mencapai Rp 20,14 triliun pada 2024. Nilai itu hanya meningkat tipis 3,3%, jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya.
Baca Juga: Astra Credit Companies (ACC) Salurkan Pembiayaan Alat Berat Rp 3,6 Triliun
Wisnu berharap pendapatan premi asuransi kendaraan Asuransi Astra bisa bertumbuh pada tahun ini. Dengan demikian, kontribusi premi asuransi kendaraan terhadap industri bisa makin bertambah.
"Justru mengharapkan naik (di atas 18% tahun ini)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Wisnu menyatakan penurunan penjualan kendaraan pada awal tahun ini turut berimbas terhadap lini asuransi kendaraan bermotor perusahaan pada kuartal I-2025.
"Asuransi (kendaraan) pasti mengikuti penjualan kendaraan bermotornya. Jadi, kalau mobilnya turun, sudah pasti asuransinya juga turun," ucapnya
Sayangnya, Wisnu enggan menyebutkan detil angka penurunan asuransi kendaraan. Meskipun demikian, dia hanya menyebut angka penurunannya kurang lebih mirip seperti penjualan mobil.
"Ya, kurang lebih mirip-mirip," katanya.
Baca Juga: Astra Otoparts (AUTO) Raih Laba Bersih Rp 505,57 Miliar pada Kuartal I-2025
Adapun data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil nasional secara wholesales (dari pabrik ke diler) pada kuartal I-2025 tercatat sebanyak 205.160 unit. Angka itu turun 4,7%, jika dibandingkan penjualan wholesales mobil nasional pada periode sama tahun sebelumnya yang sebanyak 215.250 unit.
Sementara itu, penjualan mobil nasional secara ritel (dari dealer ke konsumen) menurun 8,9% menjadi 210.483 unit pada kuartal I-2025, jika dibanding kuartal I-2024 sebanyak 231.027 unit.
Untuk mendorong kinerja perusahaan agar bertumbuh pada tahun ini, Wisnu mengatakan pihaknya mau tak mau harus memiliki produk lain yang dijual atau melakukan diversifikasi produk, selain berfokus pada asuransi kendaraan bermotor. Dia menyebut pihaknya akan mencoba untuk menawarkan produk asuransi lain tersebut kepada masyarakat.
"Kami harus inovatif. Kami tahu bahwa sekarang market otomotif turun, sehingga harus inovatif membuat produk asuransi lain yang menjadi pelengkap atau tambahan dari kendaraan bermotor," tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan laporan keuangan di situs resmi, Asuransi Astra mencatat pendapatan premi sebesar Rp 2,66 triliun pada kuartal I-2025. Nilai itu meningkat 16,66%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,28 triliun.
Baca Juga: Asuransi Astra Sebut Menurunnya Penjualan Kendaraan Berimbas ke Asuransi Kendaraan
Selanjutnya: Sejumlah Bank Gencar Lakukan Penjualan Aset Bermasalah
Menarik Dibaca: Ini 10 Kereta Api Favorit Penumpang Selama Libur Panjang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News