kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Asuransi Jiwa Milik Lokal Punya Peluang Dorong Kinerja Lewat Produk Tradisional


Jumat, 26 September 2025 / 06:38 WIB
Asuransi Jiwa Milik Lokal Punya Peluang Dorong Kinerja Lewat Produk Tradisional
ILUSTRASI. Asuransi jiwa pendapatan premi industri asuransi jiwa dari produk tradisional mencapai Rp 55,20 triliun pada semester I-2025


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menilai perusahaan asuransi jiwa milik lokal memiliki peluang mengembangkan kinerja lewat produk asuransi tradisional.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu tak memungkiri bahwa asuransi jiwa milik lokal memiliki kekuatan pada produk tradisional karena menjadi fokus utama. Peluang makin terbuka lebar karena sejauh ini produk tradisional masih mencatatkan pertumbuhan positif.

"Perusahaan asuransi lokal justru memiliki kekuatan pada produk tradisional, yang hingga kini masih menjadi tulang punggung industri dengan kontribusi sekitar 63% dari total premi. Artinya, peluang pertumbuhan tetap terbuka lebar hanya dengan pendekatan yang berbeda," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (25/9).

Baca Juga: Praktisi Asuransi Usul Program Penjaminan Polis Hanya Diterapkan untuk Asuransi Jiwa

Jika ditelaah berdasarkan data AAJI, pendapatan premi industri dari produk tradisional mencapai Rp 55,20 triliun pada semester I-2025. Nilainya meningkat 6,5%, dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sementara itu, Togar menyoroti asuransi jiwa dengan kepemilikan berbentuk joint venture atau gabungan lokal dan asing memiliki keunggulan mengembangkan bisnis dari segi jaringan distribusi. Dia menyebut jalur distribusi asuransi jiwa joint venture banyak terintegrasi dengan sektor perbankan melalui bancassurance. 

"Dengan demikian, pertumbuhan bisnis bisa lebih cepat dan luas," ujarnya.

Selain itu, asuransi jiwa joint venture juga memiliki kelebihan dalam mengimplementasikan teknologi digital yang cenderung lebih cepat karena dukungan global. Dengan demikian, Togar bilang kualitas layanan dan proses bisnis mereka ke nasabah berkembang lebih cepat.

Secara keseluruhan, AAJI mencatat total pendapatan premi industri asuransi jiwa mencapai Rp 87,6 triliun pada semester I-2025. Nilainya terkontraksi tipis 1%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Selanjutnya: Tarif Jadi Penghalang, China Masih Ogah Pesan Kedelai dari Amerika Serikat

Menarik Dibaca: Promo JSM Superindo Spesial Gajian 26-28 September 2025, Kiwi Gold-Molto Diskon 40%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×