Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Memiliki agen asuransi yang sudah bersertifikat penting buat perusahaan asuransi. Maklum, selama ini kontribusi terbesar penjualan asuransi masih berasal dari keagenan. Tak heran, perusahaan-perusahaan asuransi jiwa menggenjot jumlah agen sekaligus mengupayakan sertifikasi para agen tersebut.
Lihat saja, PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Sekitar 82% total pendapatan premi berasal dari tenaga agen. Jiwasraya menargetkan penambahan dari 3.500 agen bersertifikat per Mei 2011 menjadi 8.000 agen di akhir tahun ini. "Kami terus menggelar ujian untuk mengejar sertifikasi agen," kata Direktur Utama Jiwasraya Hendrisman Rahim Rabu (22/6) di Jakarta. Tahun 2012, Jiwasraya menargetkan sudah mempunyai 10.000 agen bersertifikat.
Tak mau ketinggalan,
PT Asuransi Jiwa Sequis Life terus memburu agen. Vice President Corporate Branding Marketing and Communications Sequis Life Fibriyanti Elastria mengatakan, Sequis berniat mendongkrak jumlah agen menjadi 7.000 orang hingga akhir tahun ini. Hingga Mei lalu, sudah 6.100 agen Sequis Life yang bersertifikat. "Sedangkan agen yang belum berlisensi kebanyakan lantaran rekrutmen baru dan berasal dari daerah. Itu pun tengah diusahakan untuk secepatnya mengikuti ujian online," kata Fibriyanti.
Sementara, PT Sun Life Financial Indonesia bakal menambah tenaga agen berlisensi dari posisi saat ini 4.400 orang menjadi 7.000 orang. Selama ini, kontribusi pemasaran keagenan Sun Life mencapai 79% dari total bisnis. Sisanya 21% dari kanal distribusi bancassurance. "Kami berniat menambah dari 39 kantor cabang tahun lalu menjadi 50 kantor tahun ini. Untuk itu, perlu penambahan agen menjadi 7.000 orang. Seluruhnya sudah harus mengantongi sertifikasi," imbuh Bert Paterson, Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia.
Lembaga pelatihan agen
Jiwasraya membangun gedung Lembaga Pusat Pelatihan Agen (LPPA) Jiwasraya untuk percepatan penambahan agen. Jiwasraya berharap, pusat pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas pengelolaan dan pengembangan profesionalisme agen, termasuk untuk merekrut agen baru.
Direktur Pemasaran Jiwasraya De Yong Adrian mengatakan, LPPA yang notabene berada di bawah koordinasi direksi juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas agen melalui koordinasi dengan seluruh kantor regional dan kantor cabang. "Total dana yang disiapkan untuk LPPA ini Rp 1,3 miliar," imbuh dia.
Hingga saat ini, Jiwasraya telah menyebar jaring di 71 kantor cabang, 17 kantor regional, dan 382 kantor area. Meski demikian, jaringan online Jiwasraya baru menjangkau 88 kantor. Dengan investasi infrastruktur dan sumber daya manusia, Jiwasraya menargetkan segera beroperasi online di total 471 unit kantor pelayanan.
Usaha itu untuk mendongkrak pendapatan premi yang dipatok tumbuh 13,88% menjadi Rp 4,1 triliun akhir 2011 dibandingkan tahun sebelumnya Rp 3,6 triliun. Hingga Mei, Jiwasraya membukukan premi Rp 1,5 triliun, naik 44% dari periode yang sama 2010.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News