kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Asuransi kesehatan kian diminati selama pandemi


Rabu, 24 Februari 2021 / 16:15 WIB
Asuransi kesehatan kian diminati selama pandemi
ILUSTRASI. Ilustrasi asuransi kesehatan. KONTAN/Muradi/2016/10/11


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi corona, perolehan premi asuransi umum berjalan perlahan. Beberapa lini bisnis yang biasa menjadi andalan, seperti asuransi kendaraan bermotor dan properti juga mengalami perlambatan sepanjang tahun 2020.

Mengantisipasi perlambatan bisnis, perusahaan asuransi mengandalkan kontribusi dari lini bisnis lain, seperti asuransi kesehatan dan kecelakaan diri. Mengingat, asuransi kesehatan semakin diminati masyarakat selama pandemi. 

Alhasil, lini bisnis ini mencatatkan kinerja cemerlang pada 2020. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pendapatan premi asuransi kesehatan mencapai Rp 7,98 triliun hingga akhir 2020, atau tumbuh 20,9% secara tahunan. 

Baca Juga: Kontribusi asuransi kendaraan bagi BRI Insurace ditargetkan naik pada tahun ini

Ketua Departemen Statistik, Riset, dan Analisa AAUI Anita Faktasia menyatakan, lini bisnis kesehatan memperlihatkan permintaan cukup tinggi karena kesadaran masyarakat akan kesehatan meningkat selama pandemi. 

"Tingkat kebutuhan masyarakat akan asuransi kesehatan naik. Ini terlihat pada penambahan premi yang artinya penambahan jumlah orang diasuransikan memang terbaca naik karena didorong kesadaran akan kesehatan di masa pandemi," kata Anita, dalam paparan kinerja industri asuransi umum secara virtual, Selasa (23/2). 

Jika dari sisi premi naik, klaim asuransi kesehatan justru mengalami penurunan. Klaim lini bisnis ini turun hingga 5,0% dari Rp 4,76 triliun di 2019 menjadi Rp 4,53 triliun pada tahun berikutnya. 

Anita menyebut, penurunan klaim senilai Rp 237 miliar karena para pemegang polis berpikir dua kali untuk pergi ke rumah sakit untuk berobat. Alasannya, mereka ingin mengantisipasi penularan Covid-19 dari luar rumah. 

Baca Juga: Pelaku asuransi umum yakin bisnis pada tahun ini bakal membaik

"Kalau dulu sakit, mereka pakai asuransi kesehatan kemudian pergi ke rumah sakit atau dokter sehingga klaim terjadi. Tapi sekarang untuk ke rumah sakit saja masih perpikir, nanti apa tertular Covid-19 atau tidak," jelas Anita. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×