kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku asuransi umum yakin bisnis pada tahun ini bakal membaik


Rabu, 24 Februari 2021 / 14:15 WIB
Pelaku asuransi umum yakin bisnis pada tahun ini bakal membaik


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) masih optimistis bisnis industri asuransi umum tumbuh positif tahun ini. Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh dua lini bisnis yaitu asuransi kesehatan dan asuransi engineering.

"Paling tidak dari sisi engineering insurance, nanti konsumsi akan mulai jalan kembali naik dan asuransi kesehatan sebagai dampak Covid-19 juga meningkat cukup besar," kata Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe ketika paparan kinerja asuransi umum secara virtual, Selasa (23/2).

Berdasarkan data AAUI, sepanjang 2020 premi industri asuransi umum turun 3,6% yoy menjadi Rp 76,98 triliun karena menurunnya permintaan dan anjloknya bisnis asuransi kendaraan selama pandemi. Dari realisasi itu, porsi asuransi engineering 3,2%, asuransi kesehatan dan personal accident 10,4% dan asuransi kendaraan 19,1%. 

Baca Juga: Ini harapan AAUI soal relaksasi PPnBM mobil baru

Sayangnya, ia belum bisa mengungkapkan berapa proyeksi pertumbuhan bisnis asuransi umum tahun ini. Namun Dody berharap, pertumbuhan premi kali ini bisa lebih dari realisasi tahun sebelumnya. 

"Kami melihat kondisi masih volatil, sehingga secara angka belum bisa melihat. Tapi secara umum, kami optimistis akan lebih baik dari 2020 setidaknya sama dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19," jelas dia. 

Di sisi lain, asuransi kendaraan tahun ini diperkirakan belum bisa pulih sepenuhnya. Jika melihat data asosiasi, penurunan asuransi kendaraan mencapai 21,3% menjadi Rp 14,73 triliun. Ini merupakan lini usaha terbesar kedua setelah asuransi properti. 

Baca Juga: BRI Insurance targetkan porsi asuransi kendaraan capai 10% pada 2021

"Kontribusi terbesar adalah asuransi properti dan kendaraan bermotor lebih 50%. Jadi kalau ada yang terdampak dari dua lini usaha ini, maka akan berdampak kepada premi secara keseluruhan," ungkapnya. 

Sementara dari sisi klaim, secara keseluruhan justru turun 3,3% yoy menjadi Rp 36,11 triliun pada 2020. Kontribusi klaim terbesar dari asuransi kredit Rp 10,72 triliun, asuransi kendaraan Rp 7,01 triliun dan asuransi properti Rp 6,91 triliun.  

Selanjutnya: Ada relaksasi PPnBM mobil baru, AAUI: Daya beli diharapkan tetap bagus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×