kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi tebar strategi kerek premi unitlink


Selasa, 14 Maret 2017 / 10:57 WIB
Asuransi tebar strategi kerek premi unitlink


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sejumlah pemain asuransi jiwa kian getol memasarkan unitlink. Premi dari produk ini diyakini tumbuh positif sepanjang 2017.

Salah satu perusahaan yang berniat menggenjot penjualan unitlink adalah PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BRI Life). Direktur Utama BRI Life Rianto Ahmadi menyebut, sejak pergantian pemegang saham dari Dapen BRI ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) di akhir 2015, pihaknya lebih fokus berjualan unitlink. "Karena kalau dilihat, pasar memang menginginkan produk unitlink," kata dia.

Alhasil sejak 2016, porsi unitlink melebihi separuh dari total premi bisnis baru BRI Life. Demi mengerek penjualan unitlink, BRI Life akan mengandalkan jalur pemasaran bancassurance.

BRI Life juga mendorong para agen memasarkan produk unitlink dengan meningkatkan kualitas para agen. Pasalnya, untuk menjual unitlink perlu pemahaman lebih dalam terutama soal dinamika investasi.

BRI Life juga akan memperkuat teknologi informasi. Sebab, persaingan penjualan yang ketat harus diimbangi sistem yang kuat. Strategi ini, diharapkan mendorong porsi unitlink mendekati 80% dari total premi bisnis baru. Sementara, target premi bisnis baru BRI Life sepanjang 2017 sebesar Rp 1,1 triliun.

Sistem keagenan

Pemain lain, PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) optimistis produk unitlink dan tradisional tumbuh beriringan. Namun, Direktur CAR Antonius Probosanjoyo memprediksikan, pendapatan premi unitlink masih mendominasi yakni 60% dari total premi. Sepanjang tahun ini, CAR menargetkan mengerek total premi 30% menjadi Rp 1,7 triliun. Ini artinya pendapatan premi unitlink mencapai Rp 1,02 triliun di 2017.

Untuk menggapai target tersebut, salah satu strategi pemasaran CAR dengan melalui sistem 3i-Networks. Sistem ini dijalankan dalam kanal keagenan. CAR meminta nasabah unitlink menjadi agen. Setelah menjadi agen, nasabah dapat mencari nasabah baru dan meneruskan sistem.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) juga akan ikut menjajal peruntungan di produk unitlink. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan, rencana masuk ke segmen tersebut didorong upaya diversifikasi pasar agar makin variatif terutama masuk ke pasar individu. Untuk merealisasikannya, perusahaan ini pun bakal membuka kanal agensi dan bancassurance. "Secara total target di pasar individu hanya Rp 10 miliar," ujar dia.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat di 2016 premi unitlink tumbuh 25,5% secara year on year menjadi Rp 90,6 triliun. Pangsa pasar unitlink 54,3% dari total premi di 2016.

Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Firdaus Djaelani bilang pertumbuhan bisnis unitlink terdorong karena jumlah pemain yang semakin banyak. Tahun lalu ada 36 perusahaan yang berjualan unitlink, bertambah tiga perusahaan dari tahun 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×