kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Aturan green banking akan diserahkan ke OJK


Kamis, 21 Maret 2013 / 09:49 WIB
Aturan green banking akan diserahkan ke OJK
ILUSTRASI. Prediksi Juventus vs Sassuolo di Liga Italia: Kans Bianconeri bekuk Neroverdi


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa aturan green banking atau pembiayaan yang akan disalurkan ke sektor lingkungan akan diserahkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini terkait tugas pengawasan bank oleh Bank Indonesia (BI) akan beralih ke OJK pada awal 2014.

Dalam aturan green banking tersebut, BI akan mewajibkan perbankan memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup dalam mengembangkan bisnisnya. Pedoman BI untuk menerbitkan kebijakan pro lingkungan itu, akan merujuk pada Undang-Undang No 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Nantinya, BI akan memberikan penilaian perbankan yang ramah lingkungan dengan lima tingkat, yakni: tingkat emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Emas merupakan peringkat ketaatan lingkungan tertinggi dan hitam merupakan peringkat terendah.

"Pokok aturan mengenai green banking ini sudah ada di BI," sebut Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Irwan Lubis, Rabu, (20/3).

Sebelum tugasnya beralih ke OJK, saat ini BI tengah fokus menyelesaikan beberapa aturan. Misalnya saja, aturan bank devisa. "Bisa kami hanya membuat semacam kajian. Bisa diserahkan ke otoritas selanjutnya," ujar Irwan.

Disebutnya, BI sudah melakukan identifikasi perihal aturan mana yang bisa diteruskan oleh OJK, mana yang bisa dikaji, lalu mana yang harus dilakukan kerja sama antara BI dengan OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×