kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Awal tahun, rasio profitabilitas bank mulai menggemuk


Kamis, 22 Maret 2018 / 16:04 WIB
Awal tahun, rasio profitabilitas bank mulai menggemuk
ILUSTRASI.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio profitabilitas alias return on assets (ROA) awal tahun 2018 mengalami perbaikan. Berdasarkan statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2018, ROA perbankan berada di level 2,5%. Angka tersebut meningkat dari posisi yang sama tahun lalu 2,46%.

Hal ini sejalan dengan kenaikan dari sisi laba (sebelum pajak) rata-rata perbankan yang tumbuh 10% menjadi Rp 175,46 triliun. Sementara itu, aset perbankan juga naik secara tahunan atau year on year (yoy) 8% menjadi Rp 7.020,87 triliun.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menilai, tahun ini ROA masih akan berada di level yang stabil. Menurutnya, sampai akhir 2018 ROA Bank Mandiri akan berada di kisaran 2,5%. Angka tersebut praktis lebih rendah dibandingkan capaian Bank Mandiri pada akhir tahun 2017 lalu yang sempat mencapai 2,72%.

Capaian ROA Bank Mandiri tahun 2017 pun naik cukup tinggi, bila dibandingkan periode tahun 2016 yang hanya 1,95%.

"ROA masih di kisaran 2,5% bisa dicapai akhir tahun ini," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Rabu (21/3). Salah satu pendorongnya, menurut Tiko sapaan akrab Kartika antara lain kredit perseroan yang bisa didorong tumbuh dua digit tahun ini.

Di sisi lain, pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) cenderung memiliki banyak potensi peningkatan tahun ini. "Kredit bisa didorong dua digit tahun ini, fee based juga tumbuh baik, sampai kuartal I sudah ada di belasan persen," imbuhnya.

Bank berlogo pita emas ini juga menyatakan, tahun ini perbankan akan lebih banyak melakukan efisiensi, termasuk Bank Mandiri. Dus, pertumbuhan laba di 2018 akan lebih baik dibanding periode tahun lalu.

Berbeda dengan Tiko, Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk Hariyono Tjahjarijadi menuturkan ROA tahun ini akan lebih sulit untuk didorong.

Menurutnya, sektor rill sampai dengan awal 2018 belum menunjukkan perbaikan yang signifikan. Alhasil, bank masih mengambil ancang-ancang untuk melakukan ekspansi dari sisi kredit termasuk serta permintaan kredit yang belum deras.

"Menurut saya, ROA tahun 2018 ini relatif menjadi tantangan mengingat sektor rill ekonomi belum sepenuhnya berjalan," ungkapnya. Dus, perseroan pun hanya menargetkan ROA tertahan di kisaran 1,5%.

Asal tahu saja, meski belum merilis laporan keuangan akhir tahun 2017, Hariyono menyebut rasio profitabiltas perseroan masih ada di level 1,5% atau berada di bawah industri.

Sebagai tambahan informasi, data OJK menunjukan ROA tertinggi per Januari 2018 masih dipegang oleh bank umum kelompok usaha (BUKU) IV yang mencapai 2,84%.

Meski tinggi, nyatanya ROA BUKU IV justru menurun bila dibandingkan Januari 2017 yang mencapai 3,02%. Sementara BUKU III mencatat ROA sebesar 2,24%, angka tersebut naik dari posisi akhir Januari 2017 sebesar 2,01%.

Selain BUKU III, kelompok BUKU II juga mencatat kenaikan ROA sebanyak 13 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 1,87%. Penurunan tertinggi dan posisi terendah ada di BUKU I dengan ROA sebesar 1,56%.

Rasio tersebut turun sebanyak 75 bps dari posisi Januari 2017 yang sempat menyentuh 2,31%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×