Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) bakal meramaikan penerbitan obligasi perbankan yang dalam sepekan terakhir kerap dilakukan. Ini sejalan dengan kondisi likuiditas perbankan secara industri yang mengalami pengetatan.
Dalam prospektusnya dipublikasikan di Kontan, Senin (16/6/2025), BVIC berencana menggunakan dana yang diperoleh dari obligasi ini untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha, terutama pemberian kredit. Tentunya, itu setelah dikurangi biaya-biaya emisi.
Adapun, BVIC akan menerbitkan obligasi berkelanjutan IV tahap 1 senilai Rp 750 miliar. Itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan IV yang mengincar dana hingga Rp 1,5 triliun.
Baca Juga: Bank Victoria Bakal Terbitkan Obligasi Senilai Rp 750 Miliar, Ini Jadwalnya
Nah jika melihat dari kondisi keuangan BVIC, tampaknya bayang-bayang likuiditas ketat memang ikut dirasakan. Setidaknya, itu tercermin dalam rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) mereka.
Per 31 Maret 2025, BVIC memiliki rasio LDR mencapai level 89,78%. Angka tersebut mengalami kenaikan dari periode sama tahun lalu yang berada di level 87,67%.
Hal tersebut juga sejalan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) BVIC yang memang turun. Pada 31 Desember 2024, DPK BVIC senilai Rp 23,3 triliun, sementara di 31 Maret 2025 menyusut jadi Rp 22,26 triliun.
Baca Juga: Bank Victoria (BVIC) akan Terbitkan Obligasi Subordinasi Rp 500 Miliar, Ini Jadwalnya
Di sisi lain, portofolio kredit BVIC juga mengalami penurunan di rentan waktu yang sama. Penurunannya mencapai 2,78% menjadi Rp 19,99 triliun per 31 Maret 2025.
Selain itu, per 31 Desember 2024, liabilitas efek yang diterbitkan oleh BVIC mencapai Rp 2,31 triliun. Angka tersebut naik dari periode sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 1,36 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News