kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank berlomba luncurkan produk deposito online


Jumat, 05 Maret 2021 / 15:20 WIB
Bank berlomba luncurkan produk deposito online
ILUSTRASI. Digital Lounge CIMB Niaga di Jakarta.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren perbankan digital telah mendominasi transaksi masyarakat. Hal ini bahkan semakin terakselerasi di tengah pandemi Covid-19 yang berlangsung selama satu tahun terakhir. 

Fenomena ini pula yang membuat perbankan semakin aktif meluncurkan produk dan layanan digital guna menarik minat transaksi nasabah. Saat ini, fenomena yang sedang marak di kalangan perbankan adalah produk deposito digital atau simpanan berjangka online

Sejatinya, produk semacam ini bukan barang baru di industri perbankan. Sudah ada beberapa bank yang lebih dulu meluncurkan produk tersebut. Sebut saja PT Bank CIMB Niaga Tbk lewat aplikasi OctoMobile dan OctoClicks yang sudah mampu melayani kebutuhan deposito nasabah sejak tahun 2019 lalu. 

Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menjelaskan, fitur tersebut merupakan salah satu pelengkap dari sederet layanan perbankan digital yang ditawarkan nasabah. Untuk pembukaan deposito, nasabah CIMB Niaga hanya perlu mengakses OctoClicks atau OctoMobile, dengan saldo minimal Rp 5 juta hingga Rp 8 juta. 

Baca Juga: Bunga deposito akhir pekan: Bunga deposito Bukopin dan Bank Mayora paling tinggi

Kendati demikian, meski tren digital semakin tinggi rupanya produk deposito belum menjadi fokus perseroan. Sebabnya, dalam beberapa tahun terakhir CIMB Niaga memang lebih fokus mendorong pertumbuhan dana murah (CASA). "Sehingga yang dituju (pertumbuhan) untuk dana murah," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (4/3). 

Bukan cuma itu, Lani juga menyebut bahwa saat ini bunga deposito cenderung rendah dan terus menurun. Misalnya saja, merujuk data Laporan Harian Bank Umum (LHBU) rata-rata bunga deposito CIMB Niaga untuk tenor 1 bulan sampai 12 bulan hanya berkisar 3% sampai 3,25%.

Bunga tersebut praktis lebih rendah dibandingkan instrumen investasi lain seperti obligasi atau reksadana. Dus, ke depan Lani meramal posisi deposito CIMB Niaga akan dijaga flat. Sementara dana murah diproyeksi mampu tumbuh dua digit. 

Sekadar gambaran informasi saja, per akhir 2020 lalu total CASA CIMB Niaga tercatat tumbuh 14,3% secara year on year (yoy) menjadi Rp 123,72 triliun. Sedangkan dana deposito terkontraksi -4% secara tahunan menjadi Rp 83,81 triliun. 

Selain CIMB Niaga, beberapa bank lain juga sudah punya fitur serupa. Semisal PT Bank BTPN Tbk lewat aplikasi digital Jenius yang menawarkan deposito bertajuk Maxi Saver. Hanya dengan mengakses kanal digital perseroan, nasabah sudah bisa membuka tabungan deposito berjangka dengan bunga 4%-4,25% dengan tenor 1 sampai 12 bulan. 

Bunga tersebut praktis sudah lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito bank saat ini. Asal tahu saja, dalam paparan kinerjanya beberapa waktu lalu, Bank BTPN mengatakan jumlah pengguna Jenius saat ini naik menjadi 3,1 juta atau tumbuh 27% yoy. 

Total dana pihak ketiga (DPK) di jenius juga naik 100% dalam satu tahun terakhir menjadi Rp 13,3 triliun per akhir 2020 lalu. Adapun,  jumlah transaksi yang dilakukan melalui Jenius turut mengalami peningkatan hingga sebesar 70% (yoy), dengan tiga jenis transaksi yang mendominasi adalah berbelanja secara daring (online), menabung, dan top up e-wallet.

Nah, saat ini banyak bank yang ikut mengembangkan produk tersebut.  Direktur Utama PT Bank Victoria Tbk Ahmad Fajar mengatakan pihaknya telah meluncurkan layanan pembukaan deposito melalui internet dan mobile banking. 

Hal ini menurut Fajar sejalan dengan ekspansi digital yang menjadi fokus perseroan di tahun ini. "Ke depan kami ingin nasabah bisa membuka rekening secara on boarding (online/digital)," terangnya belum lama ini. Sayangnya, perseroan tidak merinci besaran bunga yang ditawarkan dalam produk tersebut. 

Namun, dalam laman resminya Bank Victoria mengatakan pihaknya menawarkan bunga deposito sebesar 7,88% per tahun. Bunga tersebut bisa diperoleh bagi nasabah yang menempatkan dana minimal Rp 70 juta sampai maksimal Rp 7 miliar. 

Tak ketinggalan, PT Bank Commonwealth juga meluncurkan produk serupa, pembedanya layanan tersebut bisa diakses melalui internet banking. Tingkat bunga yang ditawarkan juga sesuai dengan rata-rata pasar yaknni 3% sampai 3,75% tergantung tenor dan jumlah penempatan dana.

Tidak berhenti di deposito saja, Chief of Retail & SME Business Bank Commonwealth Ivan Jaya menjelaskan pihaknya juga meluncurkan aplikasi bertajuk SmartWealth, layanan wealth management yang bisa dikelola nasabah secara personal. "Aplikasi ini dapat membantu nasabah dalam memantau seluruh kepemilikan produk wealth management termasuk portofolio investasi dalam satu aplikasi," terangnya. 

Sebagai informasi tambahan saja, Bank Indonesia mencatat per Januari 2021 pertumbuhan deposito perbankan masih tumbuh positif sebesar 6,4% secara yoy menjadi Rp 2.683,7 triliun. Namun, pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan untuk dana giro dan tabungan yang masing-masing meningkat 19,2% dan 11,8% yoy.

Selanjutnya: Didominasi investor lokal, prospek pasar surat utang 2021 tetap positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×