kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank BTN mengantongi laba Rp 768 miliar di semester I 2020


Minggu, 02 Agustus 2020 / 15:51 WIB
Bank BTN mengantongi laba Rp 768 miliar di semester I 2020
ILUSTRASI. Bank BTN mencatat pendapatan bunga bersih Rp 4,43 triliun di semester pertama 2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

BTN juga tercatat menyiapkan rasio pencadangan yang cukup besar. Pada semester I 2020, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Bank BTN  melonjak ke level 107,90%. Posisi tersebut melesat jauh dari 37,87% pada periode yang sama tahun lalu.  Menurut Pahala, pemupukan pencadangan tersebut merupakan inisiatif Bank BTN dalam rangka menjaga kualitas pertumbuhan bisnis di tengah pandemi.

Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) Bank BTN pun terpantau naik 2,99% yoy dari Rp 219,76 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp 226,32 triliun di bulan yang sama tahun ini. Pertumbuhan tersebut disumbang peningkatan perolehan giro sebesar 13% yoy dari Rp 52,88 triliun pada menjadi Rp 59,75 triliun di kuartal II/2020.

Dengan peningkatan giro tersebut, Bank BTN mencatatkan kenaikan dana murah current account savings account (CASA) sebesar 3,75% yoy dari Rp 92,83 triliun menjadi Rp 96,32 triliun per semester I/2020. “Secara bertahap kami terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal,” tutur Pahala.

Baca Juga: Pemerintah pulihkan sektor perumahan dengan subsidi bunga KPR

Kinerja positif pada kredit dan DPK tersebut juga turut  mengerek naik aset BBTN sebesar 0,68% yoy menjadi sebesar Rp314,60 triliun. “Kami juga berupaya terus memperbaiki proses bisnis sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan positif yang berkelanjutan,” jelas Pahala.

Pahala menambahkan, walaupun masa pandemi covid-19, BBTN terus memupuk likuiditas. Menurut Pahala, liquidity coverage ratio (LCR) naik ke level 132,22% pada semester I/2020 dari 105,50% di periode yang sama tahun sebelumnya. Capital adequacy ratio (CAR) BBTN pun kian menguat untuk menopang laju bisnis dari level 16,99% menjadi 19,10% per semester I 2020.

BTN optimistis akan dapat melalui masa pandemi dengan baik. Apalagi, profil restrukturisasi yang harus dilakukan BTN pun diproyeksi turun drastis hingga akhir 2020. “Di luar ekspektasi, restrukturisasi terus menunjukkan penurunan. Sehingga kami proyeksikan tren penurunan restrukturisasi tersebut akan berlanjut hingga akhir 2020,” tegas Pahala.

Baca Juga: Dua skema antisipasi moral hazard program kredit modal kerja korporasi Rp 100 triliun

Sementara itu, UUS Bank BTN hingga paruh pertama tahun ini, mencetak laba bersih senilai Rp 100,33 miliar. Perolehan laba bersih tersebut ditopang pertumbuhan pembiayaan syariah sebesar 3,07% yoy menjadi Rp 23,88 triliun pada semester I/2020.

BTN Syariah juga mencatatkan perolehan DPK senilai Rp 20,80 triliun per semester I/2020. Dengan capaian tersebut, aset UUS Bank BTN naik 6,56% yoy dari Rp 29,18 triliun pada 30 Juni 2019 menjadi Rp 31,09 triliun di bulan yang sama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×