Reporter: Dessy Rosalina, Issa Almawadi | Editor: Roy Franedya
JAKARTA. Besarnya perputaran dana di industri migas nasional, menyebabkan bank-bank BUMN berlomba-lomba mengoptimalkan jasa penitipan devisa hasil ekspor dengan pengelolaan (trustee). Ketiga bank BUMN yang siap mengincar dana trustee migas yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank BNI dan Bank Mandiri.
Perusahaan migas bisa memanfaatkan jasa trustee bank nasional untuk melakukan pembayaran ke pihak lain, penempatan dana di instrumen investasi ataupun pembayaran utang. Bank memperoleh komisi dari setiap transaksi tersebut.
General Manager Transactional Banking Services BNI, Iwan Kamaruddin, mengatakan potensi trustee sektor migas sangat besar. Sebagai gambaran, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat, kebutuhan investasi migas nasional saban tahun mencapai Rp 150 triliun sampai Rp 200 triliun. "Saat ini kami fokus mengelola dana trustee dari nasabah korporasi yang sudah ada," ujar dia pekan lalu.
Demi mengejar target penitipan dana hasil ekspor migas, BNI tengah memfinalisasi proses izin membuka layanan trustee dalam negeri. BNI menargetkan izin Bank Indonesia (BI) dan infrastruktur trustee domestik bisa rampung sebelum Juni. Jika sudah mengantongi surat penegasan trustee dari BI, BNI bakal menggaet 20 perusahaan migas yang saat ini sudah menjadi nasabah cash management.
Beberapa perusahaan migas tersebut misalnya Total E&P, CNOOC, dan Medco Energy. "Dana cash management sektor migas di BNI saat ini mencapai Rp 15 triliun atau di jajaran tiga besar," terang Iwan. Bank berlogo angka 46 ini juga sudah mengelola devisa ekspor milik pengelola Blok Mahakam, lewat kantor cabang Singapura.
Bank Mandiri juga sudah siap menjalankan trustee. "Saat ini kami telah memiliki sembilan nasabah migas sebagai paying agent," ujar Direktur Korporasi Bank Mandiri Fransiska N Mok. Sembari menunggu izin BI, Mandiri telah membentuk divisi khusus minyak dan gas.
BRI, sebagai bank pertama yang memeroleh izin operasional atawa Surat Penegasan trustee dari BI bulan lalu, kini juga sibuk membidik nasabah. Direktur Bisnis
Komersial BRI, Sulaiman Arif Ariyanto, menjelaskan sebagai tahap awal, BRI bakal fokus menggandeng perusahaan migas dalam negeri sebagai paying agent. "Untuk layanan trustee, tidak ada kendala teknis. Tapi kami mengikuti operasional perusahaan migas. Mereka sekarang sedang menesuaikan kontrak trustee dengan pihak luar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News