Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank BUMN terus mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor produksi. Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, realisasi fasilitas kredit subsidi ini bank pelat merah mengalami peningkatan walaupun ke sektor produksi belum mencapai target seperti yang diharapkan pemerintah.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya telah menyalurkan KUR sebesar Rp 44,34 triliun atau 51,0% dari total kuota yang diberikan ke perseroan yakni Rp 86,97 triliun. Penyaluran itu diberikan ke lebih dari 2,1 juta Debitur.
Dari realisasi itu, penyaluran ke sektor produksi telah 43,7% atau cenderung naik bila dibandingkan dengan akhir Desember 2018 yang sebesar 42,53%.
Adapun rincian penyaluran itu, sebesar Rp 38,98 triliun dalam KUR Mikro atau 52,2% dari target, KUR Kecil Rp 5,29 Triliun atau 43,7% dari target, dan KUR TKI Rp 81 Miliar atau 36,5% dari target.
Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tribatoro mengatakan, pihaknya sudah memiliki strategi untuk mencapai target palfond KUR dan penyaluran di sektor produksi sebesar 60%. Pertama, mengoptimalkan program pemerintah yang terkait bantuan ke sektor produksi seperti Kartu Tani dan Kehutanan Sosial.
"Lalu memaksimalkan penerapan konsep community banking, serta melakukan pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi sehingga debitur dapat go digital, go online dan go modern melalui Indonesia Mall dan BRIcunbator." kata Bambang pada Kontan.co.id, Selasa (18/6).
Adapun PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 9,15 triliun atau 37% dari target kuota tahun ini sebesar Rp 25 triliun yang disalurkan ke 120.659 debitur. Realisasi itu meningkat 28 % dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,1 triliun.
SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri Zedo Faly bilang, penyaluran ke sektor produksi sudah mencapai 51,06%. Sektor produksi yang menyerap KUR tersebut diantaranya dari pertanian, perikanan, industri pengolahan, jasa produksi, pariwisata, dan pertambangan garam rakyat. "Penyaluran ke sektor produksi meningkat 0,22% dari bulan sebelumnya." ujarnya.
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah menyalurkan KUR sebesar Rp 8,2 triliun atau 51,4% dari kuota yang diperoleh perseroan tahun ini yakni Rp 16 triliun. Penyaluran itu tumbuh 5% dari periode yang sama tahun lalu.
General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo mengatakan, penyaluran KUR sampai Mei itu diberikan ke 95.000 debitur. Adapun penyaluran ke sektor produksi telah mencapai sebesar 43%, meningkat posisi April 2019 yang baru menyumbang 42%.
"BNI optimis target penyaluran ke sektor produksi sebesar 60% tercapai di September 2019. Sektor produksi berupa Pertanian, perikanan, industri pengolahan dan jasa-jasa," Tandas Bambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News