kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Commonwealth rekomendasikan investor diversifikasi investasi


Selasa, 08 Oktober 2019 / 12:52 WIB
Bank Commonwealth rekomendasikan investor diversifikasi investasi
ILUSTRASI. Peluncuran Micromentor Commonwealth


Reporter: Maria Nugu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Iklim pasar investasi masih dipengaruhi kondisi ekonomi global dan politik Indonesia yang masih bergejolak. Bank Commonwealth merekomendasikan investor untuk melakukan diversifikasi investasi ke obligasi retail seperti ORI016 yang bisa dibeli secara online untuk meraup hasil yang optimal.

Kondisi ekonomi global yang masih tegang oleh perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok yang belum menemui titik terang, penyerangan ladang minyak Arab Saudi oleh orang yang tidak diketahui dan di saat bersamaan kondisi geopolitik Asia semakin panas setelah demonstrasi Hongkong yang belum berakhir, disusul dengan demonstrasi di Indonesia.

Baca Juga: Ada bunga deposito 7,3%, catat penawaran bunga deposito terbaru perbankan

Sentimen global dari perang dagang AS dan Tiongkok turut berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia karena berkurangnya nilai investasi asing dan ekspor yang melambat.

Penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat pada September direspon Bank Indonesia dengan memangkas suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo sebesar 25bps ke angka 5,25%.

Namun menurut Head of Wealth Management& Client Growth Bank Commonwealth, Ivan Raya, Indonesia masih menjadi sasaran investor asing. "Karena dalam kondisi sentimen negatif dari global dan kondisi politik Indonesia yang bergejolak, investor cenderung menyukai syrat utang atau obligasi daripada pasar saham." jelas Ivan dalam rilisnya (8/10).

Di tengah kondisi seperti ini, Ivan merekomendasikan investor untuk melakukan diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko kerugian yang akan dihadapi saat pasar tak menentu. Menurutnya, reksa dana dan obligasi dapat menjadi pilihan diversifikasi investasi yang tepat. Alasannya, berdasarkandata historis, pasar saham Indonesia umumnya positif di kuartal 4, sementara pasar obligasi menguat saat era suku bunga menurun.

Produk obligasi yang abru diluncurkan Kementrian Keuangan, ORI seri ORI016 tidak berisiko dan investor dapat mulai berinvesatasi dari Rp1 juta dengan kupom 6,8% per tahun yang berada di atas suku bunga acuan BI sebesar 5,25%.

Baca Juga: ORI016 hanya menawarkan kupon 6,80%, apakah layak beli?

ORI ini memiliki tenor selama 3 tahun hingga 15 Oktober 2022. Pembayaran kupon dilakukan pada tanggal 15 setiap bulannya dengan kupon pertama pada 15 Desember 2019.

ORI016 bisa didapatkan secara online di Bank Commonwealth melalui aplikasi CommBank SmartWealth. CommBank SmartWealth merupakan aplikasi pertama di Indonesia yang berfokus pada solusi wealth management secara komprehensif dilengkapi fitur robo-advisory yang merekomendasikan alokasi aset investasi untuk membantu mengoptimalkan investasi nasabah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×