kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

BRI Finance Sebut Relaksasi DP Bisa Perluas Akses Pembiayaan


Selasa, 26 Agustus 2025 / 21:00 WIB
BRI Finance Sebut Relaksasi DP Bisa Perluas Akses Pembiayaan
ILUSTRASI. Kantor PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/07/2020. BRI Finance mendukung rencana OJK terkait deregulasi berupa pelonggaran uang muka atau down payment (DP) pembiayaan.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) menyatakan dukungannya terhadap rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait deregulasi berupa pelonggaran uang muka atau down payment (DP) pembiayaan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BRI Finance, Wahyudi Darmawan menilai relaksasi DP dapat menjadi katalis bagi pertumbuhan permintaan pembiayaan, khususnya di sektor otomotif.

“Kebijakan relaksasi DP sangat kami sambut karena berpotensi mendorong likuiditas pasar dan memperluas akses masyarakat terhadap pembiayaan, termasuk di segmen kendaraan ramah lingkungan,” ujar Wahyudi dalam keterangan resmi, Selasa (26/8/2025).

Baca Juga: Pefindo Catat Rata-rata Kupon Penerbitan Surat Utang Multifinance Turun per Juli 2025

Meski demikian, Wahyudi menegaskan bahwa pertumbuhan pembiayaan akan tetap dijalankan secara hati-hati. Menurutnya, BRI Finance memastikan seleksi debitur dilakukan secara ketat, disertai pemantauan portofolio secara berkesinambungan agar kualitas pembiayaan tetap terjaga.

Lebih lanjut, BRI Finance menilai kebijakan OJK tersebut juga dapat memperkuat peran multifinance dalam memperluas inklusi keuangan. Momentum ini akan dimanfaatkan perusahaan untuk menghadirkan skema pembiayaan yang lebih kompetitif dan terjangkau.

“Bagi BRI Finance, relaksasi DP adalah peluang untuk memperbesar akses konsumen terhadap layanan pembiayaan, namun tetap dengan pengelolaan risiko yang disiplin. Pertumbuhan yang kami kejar bukan hanya soal volume, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan,” kata Wahyudi.

Sebelumnya, OJK mencatat piutang Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh 1,96% pada semester I-2025 (YoY) menjadi Rp 501,83 triliun. Hal ini didukung juga oleh pembiayaan investasi yang tumbuh 8,16% dibanding periode sebelumnya (YoY).

Baca Juga: ACC: Deregulasi Aturan Dapat Mendongkrak Kinerja Industri Multifinance

Selanjutnya: Eks Stafsus Yaqut Cholil Irit Bicara Setelah Diperiksa KPK

Menarik Dibaca: Jadwal Bournemouth vs Brentford di Piala EFL 2025: Tuan Rumah Incar Poin Penuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×