Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai Agustus 2020, bank daerah jadi salah satu kelompok bank yang telah mencatat pertumbuhan kredit positif paling tinggi sebesar 1,7% (ytd). Sementara bank pelat merah dan bank swasta justru masih meraih pertumbuhan negatif.
Meski demikian, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam rapat bersama Asosiasi Bank Daerah (ASBANDA) pekan lalu bilang, penyaluran kredit dari bank daerah perlu ditingkatkan untuk pembangunan daerah
“BPD harus menjadi forntliner dalam pembangunan daerah, sehingga mesti terlibat ke dalam pembiayaan di daerah. Memang tak mudah, kami yakin BPD sangat masif dalam pemberian kredit ke ASN,” ujar Wimboh dikutip dari kanal youtube OJK.
Baca Juga: Bakal ikut dalam merger Bank BUMN Syariah, begini rencana BTN Syariah ke depan
Penyaluran kredit kepada ASN yang termasuk segmen konsumtif memang merupakan salah satu bisnis utama bank daerah. Sejumlah bank daerah juga mengaku sampai kuartal III-2020, portofolio kredit masih didominasi segmen konsumtif.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah misalnya sampai akhir September 2020 mencatat pertumbuhan kredit konsumer paling tinggi sebesar 4,68% (ytd). Sedangkan kredit investasi dan modal kerja tumbuhnya tak sampai 1%.
“Dibandingkan secara tahunan (yoy) kredit modal kerja tumbuh negatif 6,54%. Sementara portofolio kredit produktif sampai kuartal III-2020 sebesar 35,35%,” ungkap Direktur Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya kepada KONTAN, Kamis (22/10).
Segmen konsumtif juga jadi andalan Bank Jateng buat menyalurkan dana PEN senilai Rp 2 triliun. Sampai 21 Oktober 2020, Bank Jateng telah berhasil mengonversi penempatan dana PEN menjadi kredit senilai Rp 4.19 triliun, melebihi target peningkatan (leverage) dua kali lipat.
Baca Juga: Bank BTN patok laba bersih Rp 1,2 triliun hingga akhir tahun ini
Perinciannya, dana PEN tersalur ke segmen konsumtif Rp 2,09 triliun, kemudian ke segmen UMKM senilai Rp 1,61 triliun, dan sisanya ke korporasi Rp 380,92 miliar, dan segmen komersial Rp 111,50 miliar.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) pun mencatat hal serupa, sampai akhir kuartal III-2020, kredit konsumtif mendominasi penyaluran kredit perseroan tersalur senilai Rp 24,9 triliun atau setara 61,62% dari total portofolio kredit perseroan senilai Rp 40,3 triliun.