Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Bank Banten juga siap disuntik modal oleh Pemprov hingga Rp 1,9 triliun. Gubernur Banten Wahidin Halim akhir Juni lalu memutuskan menyuntik modal bank ini setelah proses rencana merger dengan Bank BJB dinilainya berjalan lambat.
Penambahan modal itu akan dilakukan lewat mekanisme rights issue. Namun, itu baru bisa akan terlaksana tahun depan karena Pemprov harus menyusun sejumlah regulasi terkait terlebih dahulu.
Baca Juga: Soal pengawasan perbankan balik lagi ke BI, DPR soroti kinerja OJK
Sementara Bank NTB Syariah tidak ada rencana melakukan penambahan modal tahun ini. Kukuh Raharjo sang Direktur Utama mengatakan, permodalan perseroan masih kuat. Per Juni, CAR NTB Syariah ada di level 33,16%.
Memang turun dari posisi akhir 2019 sebesar 35,42%, namun itu sejalan dengan ekspansi pembiayaan yang tumbuh sebesar 4,85%. "Penurunan CAR itu bukan karena dampak pandemi, tetapi lebih banyak karena adanya ekspansi pembiayaan," katanya.
Dengan posisi CAR tersebut, Bank NTB Syariah masih sangat kuat melakukan ekspansi yang difokuskan untuk mendorong UMKM agar tetap bertahan di hadapi pandemi. Hingga saat ini, bank ini sudah melakukan restrukturisasi pembiayaan Rp 22 miliar yang melibatkan 99 nasabah.
Baca Juga: Digital banking makin marak, bagaimana nasib kantor cabang dan para karyawannya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News