Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Dinar Indonesia Tbk mulai menyasar penyaluran kredit ke sektor pennunjang infrastruktur guna menggenjot pertumbuhan kredit tahun ini. Direktur Utama Bank Dinar, Hendra Lie mengatakan sampai dengan kuartal I-2017 lebih dari 25% kredit perseroan masuk ke sektor ini.
"Total kredit ke bisnis penunjang infrastruktur sampai dengan maret 2017 sebesar Rp 327 miliar atau 25,11% dari total kredit," kata Hendra Lie kepada KONTAN, Senin (10/4).
Adapun nasabah yang disasar antara lain pemasok besi dan baja, penyalur pasir bangunan untuk jalan dan fasilitas umum serta toko bangunan.
Asal tahu saja, tahun lalu bank berkode emiten saham DNAR ini merealisasikan kredit sebesar Rp 1,3 triliun dan penyaluran kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 2016 miliar atau menyumbang 15,5% dari total penyaluran kredit perseroan.
Untuk tahun ini, pihaknya mematok porsi kredit infrastruktur berkisar 20% hingga 25% dari total kredit.
Sebagai informasi saja, sepanjang kuartal I-2017 bank Dinar tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,34 triliun sementara sisi penghimpunan dana tercatat Dana Pihak Ketiga (DPK) kuartal I-2017 mencapai Rp 1,15 triliun.
"DPK memang sedikit turun, dengan biaya dana atau cost of fund 7,09%. Kredit sebesar Rp 1,34 triliun, ada sedikit penurunan karena tren di awal tahun, intinya masih on the track," imbuhnya.
Adapun rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL) di Kuartal I-2017 juga menurun menjadi 1,13% untuk nett dan NPL gross tercatat 1,27% dibanding akhir tahun lalu sebesar 1,41%.
Tahun ini perusahaan juga berharap komposisi dana murah (CASA) dapat mencapai 17,5% setelah pada akhir tahun 2016 rasio CASA sebesar 12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News