Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Di tengah perekonomian Indonesia yang masih stagnan pada semester I/2025, kinerja keuangan Bank Ganesha sampai dengan pertengahan tahun 2025 ini masih dapat mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 78,30% secara year-on-year (YoY) mencapai Rp 107,44 miliar, dibandingkan semester I/2024 sebesar Rp 60,26 miliar.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, lonjakan laba yang signifikan itu didorong oleh kenaikan pendapatan bunga dan pengelolaan beban bunga yang agresif, meskipun beban bunga tercatat meningkat tajam sebesar 24,53% menjadi Rp 140,11 miliar.
Pendapatan bunga bank dengan kode saham BGTG ini naik 4,87% pada semester I-2025 menjadi Rp 360,99 miliar. Namun, lonjakan beban bunga menekan laju pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang hanya naik 4,67% menjadi Rp 220,88 miliar.
Baca Juga: Laba Bersih Bank UOB Indonesia Melonjak 168% pada Semester I-2025
Lebih jauh, efisiensi operasional juga menjadi faktor utama pendorong kenaikan laba Bank Ganesha. Beban operasional lainnya justru menurun signifikan 47,80% menjadi Rp 80,89 miliar.
Imbasnya, rasio efisiensi BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) turun tajam dari 79,01% menjadi 65,17%. Penurunan BOPO ini mencerminkan peningkatan efisiensi yang kuat dalam menjalankan aktivitas operasional bank.
Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 4,71 triliun, meningkat 7,68% secara YoY. Alhasil aset Perseroan ikut terkerek sebesar 1,04% YoY dibandingkan periode sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 9,21 triliun. Namun, untuk penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar -2,74% secara YoY menjadi sebesar Rp 5,51 triliun.
Dari sisi rasio rentabilitas, Perseroan mencatatkan peningkatan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing menjadi sebesar 2,87% dan 6,35% YoY atau meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar 1,69% dan 3,83%. Sedangkan untuk Net Interest Margin (NIM), mengalami penurunan menjadi sebesar 4,80% YoY dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi rasio kredit bermasalah, NPL gross mengalami peningkatan dari 1,42% di semester I tahun 2024 menjadi 2,11% pada semester I tahun 2025, namun dengan pencadangan yang cukup, Perseroan dapat menjaga rasio NPL net di angka 0,00%.
Baca Juga: Dirut Ganti, Bank Mandiri Optimistis Bisnis Bisa Lebih Baik
Selanjutnya: Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2025, Ini Kata Pemerintah
Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok 5-6 Agustus, Provinsi Ini Siaga Hujan Sangat Lebat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News