kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Bank Index rambah layanan digital


Selasa, 17 Maret 2015 / 18:55 WIB
Bank Index rambah layanan digital
ILUSTRASI. Daftar OS HP yang Tidak Bisa Pakai WhatsApp per 24 Oktober, OS ini Masih Didukung


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Jika tidak ada aral melintang, PT Bank Index Selindo berniat merambah layanan digital pada tahun ini atau paling lambat tahun depan. Layanan keuangan digital yang dimaksud adalah electronic banking, baik internet banking maupun mobile banking.

Bank Index memang tak mau ketinggalan, meskipun 70% portofolio bisnisnya menyalurkan kredit komersial untuk usaha kecil dan menengah. Toh, layanan keuangan digital memang sudah menjamur di industri perbankan. Layanan ini diyakini akan memberikan kemudahan dalam transaksi nasabah kapan pun dan dimana pun.

"Mudah-mudahan, layanan electronic banking ini bisa meluncur tahun ini juga atau tahun depan. Upaya ini untuk memberikan kemudahan dan menjangkau kebutuhan nasabah yang dinamis," imbuh Charlie Paulus, Direktur Utama Bank Index, Selasa (17/3).

Bank Index merupakan bank swasta nasional yang fokus pada penyaluran kredit modal kerja dan investasi. Sebanyak 70% porsinya merupakan kredit komersial untuk usaha kecil dan menengah, sedangkan sisanya tersebar mengalir ke kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit tak langsung ke pembiayaan dan Bank Perkreditan Rakyat.

Di sepanjang tahun lalu, Bank Index menyalurkan total kredit sebesar Rp 4,5 triliun, dengan total dana pihak ketiga mencapai Rp 5,2 triliun. Tahun ini, perseroan mengincar pertumbuhan sekitar 33% untuk kredit dan 24,5% untuk DPK. Adapun, aset dibidik meningkat 21%, yakni dari Rp 6,2 triliun menjadi Rp 7,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×