kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank Jatim menargetkan pertumbuhan kredit 25%


Jumat, 25 April 2014 / 18:12 WIB
Bank Jatim menargetkan pertumbuhan kredit 25%
ILUSTRASI. Waspada Cuaca Ekstrem: Genangan air yang disebabkan hujan yang melanda menyebabkan kemacetan di ruas jalan Sultan Islandar Muda, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022). KONTAN/Baihaki/7/11/2022


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 25% tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan arahan regulator baik Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang meminta kredit perbankan tumbuh di angka 15%-17%.

"Target kredit tumbuh 25% tahun ini. Kekuatan cukup bagus. CASA mencapai 70%, perbankan rata-rata 50%. Inilah keunggulan kami," jelas Direktur Utama Bank Jatim Hadi Sukrianto di Jakarta, Jumat (25/4). 

Sekadar informasi, current account saving account atau CASA adalah simpanan masyarakat yang mendapat bunga lebih kecil di perbankan. Produk CASA adalah tabungan dan giro.

Hadi menjelaskan, porsi CASA terhadap keseluruhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 70,8% atau sebesar Rp 28,2 triliun. Menurutnya, mayoritas dana murah berasal dari giro pemerintah daerah.

Struktur pendanaan yang didominasi CASA ini menurut Hadi membuat biaya dana (cost of fund) perseroan rendah. "Cost of fund masih cukup rendah 3,16% sehingga kami masih bisa bersaing dari sisi pricing untuk pasar Jawa Timur," ucapnya.

Sepanjang kuartal I-2014 ini, bank dengan kode emiten BJTM mencatat penyaluran kredit naik 20,62% dari Rp 18,8 triliun pada akhir Maret 2013, menjadi Rp 22,68 triliun per akhir Maret 2014. Sedangkan DPK tumbuh 10% dari Rp 25,64 triliun menjadi Rp 28,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×