Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20% sepanjang tahun 2015 ini. Target ini lebih tinggi dibandingkan arahan regulator yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan pertumbuhan kredit perbankan berdasarkan akumulasi rencana bisnis bank (RBB) 2015 di level 16,49% dan Bank Indonesia (BI) yang mengarahkan pertumbuhan kredit dikisaran 15%-17%.
Direktur Utama Bank Jatim, Hadi Sukrianto menuturkan, perseroan akan lebih banyak menyalurkan kredit di sektor produktif kepada pelaku usaha ekonomi. Ekspansi kredit yang akan gencar dibidik oleh Bank Jatim adalah sektor mikro. Menurut Hadi, sepanjang 2014, kredit sektor mikro mampu memberikan kontribusi dengan outstanding kredit sebesar Rp 264,08 miliar.
Hal ini juga diimbangi dengan rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) di level 0,00%. “Tahun 2015, Bank Jatim menargetkan outstanding kredit sektor mikro sebesar Rp 1 triliun dengan rasio NPL di zero level,” ucap Hadi dalam paparan kinerja Bank Jatim di Jakarta, Rabu (11/3).
Dengan perkembangan yang cukup baik ini, bank dengan kode emiten BJTM akan menambah 56 unit mikro baru. Selain itu, perseroan menargetkan pertumbuhan aset sebesar 16,38% sepanjang tahun bershio kambing kayu ini. Per akhir Desember 2014, realisasi total aset yang diperoleh perseroan mencapai Rp 37,99 triliun atau tumbuh 14,98%.
Sementara itu, untuk dana pihak ketiga (DPK), perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 17,13%. Raihan DPK Bank Jatim per 31 Desember 2014 mencapai Rp 30,27 triliun. Angka ini tumbuh 16,48% dibandingkan tahun 2013.
Target DPK yang lebih besar dibandingkan realisasi 2014 ini diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan laba bersih BJTM sebesar 18,80% sepanjang tahun 2015. Laba bersih Bank Jatim per akhir Desember 2014 mencapai Rp 939,08 miliar atau tumbuh 13,92%.
Dengan target pertumbuhan DPK tahun 2015 yang lebih besar ketimbang realisasi laba bersih Bank Jatim per 2014, diharapkan akan mampu meningkatkan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perseroan ke level 7,22%. Realisasi NIM BJTM per akhir Desember 2014 berada pada level 6,90% atau turun dibanding realisasi NIM Bank Jatim per 31 Desember 2013 yang berada pada level 7,14%.
Hadi menuturkan, perseroan menargetkan posisi return on asset (RoA) di level 3,43% dan return on equity (RoE) di level 19,33% sepanjang tahun 2015 ini. Selain itu, dengan posisi rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) di level 22,17% pada akhir 2014 ini, perseroan menargetkan akan mampu bertahan tanpa suntikan dana segar berupa right issue selama tiga tahun ke depan.
“CAR di posisi 22,17% cukup untuk selama tiga tahun ke depan, dengan asumsi pertumbuhan kredit sebesar 20% setiap tahunnya. Kami tidak menargetkan melakukan right issue hanya menekankan dari pengurangan pembagian dividen payout ratio,” jelas Hadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News