kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,18   12,88   1.42%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank KB Bukopin (BBKP) Jual Aset Bermasalah ke Perusahaan Singapura Rp 3,81 Triliun


Minggu, 25 Juni 2023 / 14:40 WIB
Bank KB Bukopin (BBKP) Jual Aset Bermasalah ke Perusahaan Singapura Rp 3,81 Triliun
ILUSTRASI. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menjual aset kredit bermasalah. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menjual aset kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), kredit dalam restrukturisasi atau loan at risk (LAR) dan kredit hapus buku atau write off dengan total nilai Rp 3,81 triliun pada tanggal 21 Juni 2023.

Dikutip dari keterbukaan informasi dalam laman Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi tersebut dilakukan sehubungan dengan komitmen BBKP untuk terus melakukan perbaikan kinerja sesuai arahan OJK dan rencana bisnis bank (RBB).

"Maka manajemen memutuskan di semester I-2023 untuk melanjutkan program penjualan bulk sales atas asset berkualitas rendah," ungkap Presiden Direktur PT Bank KB Bukopin Tbk Woo Yeul Lee.

Baca Juga: KB Bukopin Salurkan Pembiayaan Pre Order Mobil Hyundai Hingga Rp1,6 Triliun

Transaksi penjualan NPL, LAR dan WO terdiri dari 399 debitur dengan nilai OPB (original principal balance) sebesar Rp 3,81 triliun dengan nilai jual sebesar Rp 2,36 triliun. Nilai Transaksi tersebut merupakan 21,13% dari nilai buku ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2022.

Pembeli dari transaksi ini adalah SMMK Pte. Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura. Perusahaan keuangan asal Singapura yang bukan merupakan afiliasi itu membeli total kredit bermasalah dengan harga Rp 2,36 triliun.

KB Bukopin memiliki keyakinan tinggi terhadap perusahaan ini karena surat berharga yang diterbitkan oleh SMMK sebagai instrumen pembayaran non-tunai dijamin dengan SBLC yang diterbitkan oleh Kookmin Bank, selaku pemegang saham pengendali KB Bukopin.

Pembayaran atas penjualan portfolio NPL, LAR dan WO dibayar dengan private bond atau obligasi sebesar US$ 161,2 juta dengan tenor 7 tahun. Obligasi ini dibayar setengah tahunan (semi-annually) dengan tingkat bunga US Treasury-Bill 5 tahun ditambah 120 bps.

Sedangkan BBKP bertanggung jawab sebagai aset manajer dalam melakukan penagihan terhadap debitur yang telah dialihkan kepada SMMK tersebut.

Woo Yeul Lee menyebut, dengan dilakukannya transaksi ini perseroan akan memiliki struktur keuangan yang lebih sehat dan menjadi lebih layak dengan profil risiko yang lebih baik, sehingga dimasa depan perseroan dapat berkonsentrasi dan mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan kompetensi dan mempercepat pertumbuhan bisnis, serta memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan.

Baca Juga: Kredit Berkelanjutan BRI Sentuh Rp 710,9 Triliun hingga Kuartal I

"Dalam rangka melakukan perbaikan kinerja Perseroan, maka pelaksanaan transaksi tersebut akan menurunkan tingkat Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) sebesar Rp 1,1 triliun menjadi Rp 53,4 triliun dan sekaligus menurunkan tingkat LAR perseroan sebesar -2,79% menjadi 46,44%," katanya.

Total loan juga disebut akan turun sebesar Rp 2,4 triliun atas penjualan NPL dan LAR. Sementara NPL Gross naik sebesar O,O3% dikarenakan size NPL kecil dan jumlah total pinjaman yang jauh lebih berkurang. Sebagian besar asset yang dijual (LAR) berpotensi menjadi NPL jika melihat restruktur lebih dari 2x.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×