kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Susunan pemegang saham berubah, Bank BKE merugi Rp 84,07 miliar di bulan Maret


Senin, 27 April 2020 / 19:22 WIB
Susunan pemegang saham berubah, Bank BKE merugi Rp 84,07 miliar di bulan Maret
ILUSTRASI. Gedung Bank Kesejahteraan di Jakarta, Kamis (25/8). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/08/2016


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) mencatatkan kinerja negatif pada bulan Maret 2020. Bank yang kini dikendalikan oleh Danadipa Artha Indonesia ini membukukan rugi bersih Rp 84,07 miliar pada bulan tersebut. Sementara pada bulan Februari, BKE masih membukukan laba bersih Rp 4,22 miliar.

Sementara pada periode yang sama tahun tahun 2019, BKE masih membukukan laba bersih sebesar Rp 3,4 miliar. Berdasarkan laporan bulanan Maret BKE dikutip Selasa (28/4), meruginya perseroan disebabkan peningkatan beban yang harus ditanggung, sedangkan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) justru menurun.

Baca Juga: Asbanda: Sebanyak Rp 35,94 triliun kredit bank daerah terimbas Covid-19

Pada bulan Maret ini, BKE hanya membukukan NII sebesar Rp 36,87 miliar atau melorot 10,09% dari Maret 2019 yang membukukan Rp 41,01 miliar.
Di saat yang sama, BKE harus menanggung kerugian transaksi spot dan derivatif senilai Rp 21,1 miliar dan kerugian penurunan nilai aset kredit sebesar Rp 19,6 miliar.

Di periode yang sama tahun lalu, perseroan tak mencatat kerugian transaksi spot dan derivatif. Kerugian penurunan nilai kredit juga hanya Rp 747 juta. Tidak hanya itu, beban tenaga kerja BKE juga melonjak 251,8% dari hanya Rp 22,6 miliar Maret tahun lalu menjadi Rp 79,52 miliar.

Di periode ini, BKE hanya membukukan penyaluran kredit Rp 2,76 triliun. Itu mengalami penurunan 14,5% dari kuartal I 2019 yang menorehkan penyaluran Rp 3,23 triliun. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga turun 18,8% dari Rp 3,4 triliun jadi Rp 2,76 triliun.

Baca Juga: Biaya provisi naik akibat corona, HSBC catat laba sebelum pajak US$ 3,2 miliar

Pada 7 Februari lalu, BKE berhasil melakukan penambahan modal melalui mekanisme privat placement sehingga modal inti perseroan meningkat menjadi Rp 1,24 triliun dari Rp 281,19 miliar pada Desember 2019.

Danadipa Artha Indonesia selaku investor eksisting BKE melakukan penambahan modal dari semula dengan kepemilikan saham 21% menjadi 92,62%.
Selain lewat privat placement, perusahaan ini juga mengakuisisi saham milik Koperasi pegawai RI dan Recapital Advisor.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×