kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank lebih bergairah ambil dana di pasar modal


Selasa, 17 Januari 2017 / 10:45 WIB
Bank lebih bergairah ambil dana di pasar modal


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi pada 2017 minat bank untuk mengambil dana dari pasar modal akan membaik dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini. "Salah satunya adalah karena prediksi pasar modal dan ekonomi akan membaik pada tahun ini," ujar Dody kepada KONTAN, Senin (16/1).

Proyeksi penerbitan surat utang dan rights issue yang dilakukan oleh bank ini juga untuk memanfaatkan relaksasi aturan oleh Bank Indonesia (BI) yaitu rasio LFR (Loan to Funding). Artinya surat berharga yang diterbitkan bank nantinya akan diperhitungkan dalam rasio likuiditas bank.

Hal ini sangat membantu, apalagi dengan risiko likuiditas yang diproyeksi mengetat pada tahun ini.

Selain itu, dengan tren suku bunga rendah saat ini, menurut Dody akan menguntungkan bagi bank untuk mencari alternatif dana dari pasar modal baik dari surat utang maupun right issue.

Dody mengatakan, dengan semakin banyaknya bank menerbitkan surat berharga dan melakukan rights issue, maka ketergantungan bank terkait pendanaan berupa deposito dan pasar uang antar bank (PUAB) akan mengalami penurunan.

Dody memproyeksi pada tahun ini kelompok bank yang akan banyak memanfaatkan pendanaan dari pasar modal adalah dari bank besar seperti BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) dan BUKU IV (modal inti lebih dari Rp 30 triliun).

Beberapa bankir mengaku akan berusaha memanfaatkan dengan baik pendanaan dari pasar modal. "Kami selalu memperhatikan opsi (terkait pendanaan dari pasar modal)," ujar Bianto Surodjo Plt Direktur Utama Bank Permata, Selasa (17/1).

Bianto mengatakan salah satu opsi pendanaan dari pasar modal adalah rights issue yang akan digunakan untuk memenuhi permodalan sesuai ketentuan dan untuk mendukung bisnis.

Terkait dengan berapa nilai rights issue yang akan dilakukan tahun ini Bianto belum mau merinci lebih jauh. Sebagai info pada 2016 lalu, Bank Permata telah melakukan penambahan modal dengan rights issue sebesar Rp 5,5 triliun.

Tercatat sampai Oktober 2016 lalu, penerbitan surat berharga bank sebesar Rp 82,5 triliun atau mengalami kenaikan 22,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun ini, Dody memproyeksi tren kenaikan penerbitan surat berharga oleh bank akan lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×