kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri alokasikan sekitar Rp 500 miliar untuk kembangkan aplikasi Livin'


Rabu, 08 September 2021 / 19:51 WIB
Bank Mandiri alokasikan sekitar Rp 500 miliar untuk kembangkan aplikasi Livin'
ILUSTRASI. Aplikasi Livin, layanan perbankan online dari Bank Mandiri.


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus mengembangkan digital banking. Salah satunya melalui aplikasi mobile banking Livin’ yang sudah mulai diinvestasikan sejak akhir tahun 2019.

“Tahun ini (anggaran) yang kami gunakan tidak lagi utuh seperti total spending yang kami rencanakan. Sebagai gambaran di 2021 Bank Mandiri mengalokasikan budget untuk capex IT kurang lebih Rp 2 triliun, belum termasuk budget untuk operating expenditure-nya,” ujar Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo dalam public exposure virtual, Rabu (8/9).

Sigit juga bilang, sehingga kalau ditotal, kurang lebih antara Rp 3,5 triliun sampai Rp 4 triliun yang belanjakan untuk IT Bank Mandiri. Khusus untuk Livin’, Bank Mandiri menggunakan dana kurang lebih Rp 500 miliar.

“Tetapi ini juga terus kami kembangkan, karena di saat yang sama kami juga tengah mengembangkan superapp yang lain untuk wholesale yang juga secara bersamaan akan dilaunching yang mudah-mudahan di kuartal IV 2021,” jelas Sigit.

Baca Juga: Bisnis terus tumbuh, berikut strategi fokus bisnis Bank Mandiri ke depan

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menambahkan, Bank Mandiri akan meningkatkan Livin’ dalam comprehensive banking experience untuk para nasabahnya.

“Sehingga tujuan kami adalah 85% dari transaksi yang sekarang ini dilakukan nasabah di kantor cabang, nantinya bisa dilakukan di platform Livin’ mulai dari membuka rekening, perubahan-perubahan informasi dalam rekening, mengatur kartu debit dan kartu kredit secara online, setor dan tarik tunai tanpa kartu ATM, melakukan transfer dan melakukan cross selling beragam produk akan dilakukan dalam Livin’,” ujarnya.

Selain itu, Ahmad Siddik bilang bahwa Bank Mandiri melalui Livin’ bisa menyediakan full suite of financial services products dari anak perusahaan Bank Mandiri. 

“Anak perusahaan Bank Mandiri yang menjadi market leaders di masing-masing industri jasa keuangan seperti Bank Syariah Indonesia (BSI), Mandiri Sekuritas, dan lainnya akan diintegrasikan ke dalam Livin’," jelasnya.

Ia menambahkan Bank Mandiri menerapkan open ecosystem di mana Livin’ akan mengintegrasikan berbagai macam merchants atau e-commerce ke dalam Livin’. Sehingga nasabah dapat mengakses platform lainnya yang terintegrasi dengan Livin’, untuk bisa memenuhi semua transaksi perbankan dan jasa keuangan nonperbankan yang bekerjasama dengan e-commerce juga merchants lainnya.

“Saya kira semua strategi untuk digital banking, baik wholesale atau retail akan terus kita kaji. Yang menjadi tujuan atau objektif kami adalah memastikan bahwa apapun strategi yang kita laksanakan, memenuhi ekspektasi dari target market kami yang beragam mulai dari segmen mikro, konsumer banking, dan wholesale,” tambah Ahmad Siddik.

Tak hanya itu, Ahmad Siddik juga bilang Bank Mandiri merencanakan untuk memastikan strategi yang dipilih, baik itu melanjutkan implementasi digital banking in house ataupun separate digital banking, harus menjadi solusi yang terbaik untuk nasabahnya. 

Selanjutnya: Ditopang bisnis digital, saham bank besar dinilai masih prospektif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×