Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank besar berupaya mendorong bisnis anak-anak usahanya terus berkembang sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kontribusinya terhadap perolehan laba konsolidasi mereka. Untuk mendorong pertumbuhan itu, sejumlah bank telah bersiap untuk melakukan penguatan modal anak usahanya.
PT Bank Mandiri Tbk salah satunya. Bank dengan aset terbesar di Tanah Air ini sedang mempersiapkan untuk melakukan injeksi modal kepada anak-anak usahanya tahun ini, diantaranya ke PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Mandiri Capital Indonesia.
Darmawan Junaidi Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, penambahan modal anak usaha tersebut akan dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Hanya saja dia, tidak merinci berapa dana yang disiapkan perseroan untuk penguatan modal anak perusahaan tersebut.
"Saat ini kami punya 11 anak perusahaan yang sebagian leader di industrinya. Kami akan terus mendorong agar seluruh anak usaha tumbuh sehat dan jadi pemimpin di industrinya masing-masing," kata Darmawan dalam paparannya baru-baru ini.
Baca Juga: Sejumlah Sektor usaha Bangkit, Kualitas Kredit Bank Membaik
Sementara Hery Gunardi Direktur Utama BSI belum bersedia memberikan informasi lebih detail terkait rencana penambahan modal perseroan tahun ini. Sebelumnya, bank ini telah merencanakan untuk melakukan rights issue tahun ini untuk memenuhi aturan bursa terkait batas minimum saham publik atau free float sebesar 7,5%.
Tahun lalu, Kementerian BUMN telah memaparkan bahwa BSI akan rights issue dengan menargetkan dana hingga US$ 500 juta. "Terkait itu (rights issue) kami menunggu arahan dari pemegang saham," ujarnya pada Kontan.co.id, Selasa (10/5).
Berdasarkan materi paparan kinerja Bank Mandiri kuartal I 2022, total kontribusi laba bersih anak usaha sesuai porsi kepemilikan saham perseroan mencapai Rp 976 miliar dalam tiga bulan pertama tahun ini atau tumbuh 12% dari periode yang sama tahun lalu. Kontributor utamanya adalah BSI, Bank Mandiri Taspen dan Axa Mandiri Financial.
Darmawan mengatakan, perolehan laba bersih Bank Mandiri di triwulan pertama tahun ini sebesar Rp 10 triliun atau tumbuh 69% year on year (YoY) juga ditopang oleh kontribusi dari anak usaha tersebut.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga menganggarkan dana untuk meningkatkan modal anak usaha tahun ini. Salah satu anak perusahaan yang akan disuntik modalnya adalah PT Central Capital Ventura (CCV).
Baca Juga: BNI Akan Terbitkan Green Bond Senilai Rp 5 Triliun dengan Tenor 3 hingga 7 Tahun
EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA mengalokasikan dana Rp 400 miliar tahun ini untuk menyuntik modal anak usaha yang bergerak di bidang modal ventura itu. Modal tersebut akan mendukung CCV melakukan investasi di perusahaan startup atau fintech.
Hingga saat ini, CCV telah memiliki sejumlah portofolio diantaranya OY!, Qoala, Airwallex, KlikAcc, Akseleran, Agate, Sinbad, Railsbank, Wallex, Element, 6Estates, Bambu, Pomona, Silot, Julo, GPN, Ceesuite, dan Impact Credit Solutions.
Sementara tahun lalu, kata Hera, BCA telah melakukan peningkatan modal pada BCA Digital sebesar Rp 2,7 triliun sehingga modal bank digital itu kini sudah mencapai Rp 4 triliun.
Saat ini, BCA tercatat memiliki sembilan anak perusahaan. Selain yang tadi, ada BCA Finance, BCA Multifinance, BCA Sekuritas, BCA Syariah, BCA Insurance, BCA Life, dan BCA Finance.
"Ke depan, BCA dan entitas anak akan semakin memperluas dan memperkuat ekosistem bersama baik di sektor jasa keuangan maupun sektor berorientasi teknologi potensial masa depan," pungkas Hera.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mengalokasikan dana yang cukup untuk memenuhi kecukupan modal anak usahanya. "Penambahan modal ke Perusahaan Anak akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan bisnis dan strategi masing-masing perusahaan," kata Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI.
Hanya saja, ia tidak menyebutkan besaran dana yang disiapkan BRI untuk tambah modal anak usahanya tahun ini.
Ia mengatakan, BRI secara konsisten mampu mendorong dan mengoptimalisasikan kinerja bisnis seluruh lini usahanya. Pada kuartal I-2022, perusahaan anak BRI mampu mencatatkan kontribusi 10,8% terhadap laba konsolidasi BRI Group sebesar Rp 12,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News