kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri Bidik Nasabah Payroll untuk Genjot Pertumbuhan KPR


Selasa, 12 April 2022 / 15:39 WIB
Bank Mandiri Bidik Nasabah Payroll untuk Genjot Pertumbuhan KPR
ILUSTRASI. Memilih KPR.KONTAN/Baihaki/08/05/2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memacu penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) sebelum memasuki tren kenaikan suku bunga bunga. Berbagai strategi disiapkan mulai dari promo bunga KPR, meningkatkan kerjasama dengan pengembang, bersaing dengan bank lain dengan menggiatkan KPR take over.

PT Bank Mandiri Tbk misalnya, sudah punya menjalankan sejumlah strategi dan terbukti berhasil dalam mencatat pertumbuhan KPR cukup baik di kuartal I 2022 yakni tumbuh 7,6% secara year on year (YoY) menjadi sekitar Rp 46,7 triliun. 

Tahun ini, perseroan menargetkan KPR tumbuh 7%-8%. EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo mengatakan, capaian kuartal I terbilang tinggi karena dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana KPR masih melemah. Sehingga sembilan bulan ke depan masih akan menantang bagi Bank Mandiri untuk bisa mencapai target. 

Baca Juga: Bank Mandiri Siapkan Uang Tunai Rp 28 Triliun untuk Kebutuhan Jelang Lebaran

"Tahun lalu, semester II sudah mulai tumbuh KPR. Jadi kita harus menjaga jangan sampai nanti capai di kuartal II dan III seolah-lah terlihat melambat dari kuartal I meskipun tetap tumbuh," katanya pada Kontan.co.id, Senin (11/4).

Susatyo mengatakan, ada sejumlah strategi yang disiapkan Bank Mandiri untuk menjaga pertumbuhan. Perseroan menggulirkan promo suku bunga KPR mulai dari 3,63% fixed tiga tahun dengan minimal tenor 12 tahun dalam gelaran Mandiri Festival Properti (MFPI) Online 2022, yang dimulai pada 31 Maret hingga 30 Juni 2022.

Dari expo itu, Bank Mandiri membidik booking KPR sebesar Rp 2 triliun. Namun, realiasinya di kuartal II diperkirakan sekitar Rp 1 triliun. Strategi berikutnya adalah dengan fokus pada nasabah payroll, meningkatkan kerjasama dengan developer baik kecil, menengah maupun besar, dan semakin fokus menawarkan program KPR take over. 




TERBARU

[X]
×