kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.968.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.296   -38,00   -0,23%
  • IDX 7.118   -48,47   -0,68%
  • KOMPAS100 1.035   -9,01   -0,86%
  • LQ45 795   -6,82   -0,85%
  • ISSI 230   -1,51   -0,65%
  • IDX30 414   -1,63   -0,39%
  • IDXHIDIV20 485   -0,53   -0,11%
  • IDX80 116   -0,98   -0,84%
  • IDXV30 119   0,20   0,16%
  • IDXQ30 133   -0,23   -0,17%

Bank Mandiri Bidik Nasabah Payroll untuk Genjot Pertumbuhan KPR


Selasa, 12 April 2022 / 15:39 WIB
Bank Mandiri Bidik Nasabah Payroll untuk Genjot Pertumbuhan KPR
ILUSTRASI. Memilih KPR.KONTAN/Baihaki/08/05/2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo

Developer yang jadi mitra Bank Mandiri dibagi tiga yakni tier 1 yang mencakup pengembang besar, tier dua yang melingkupi pengembang dengan proyek besar namun hanya ada di satu wilayah tertentu, dan pengembang reguler yang mencakup pengembang kecil dengan skala proyek yang terbatas. 

Dalam melakukan kerjasama dengan pengembang, Bank Mandiri melakukan kerjasama per proyek. Dalam melakukan penandatanganan kerjasama (PKS), perseroan akan mendapatkan kuota untuk dibiayai dari proyek itu sehingga selebihnya akan dibiayai bank lain. 

"Biasanya pengembang tidak hanya bekerjasama dengan satu bank. Bahkan, sesama bank BUMN kami bisa masuuk bersamaan membiayai KPR dalam satu proyek seperti proyek Perumnas," jelas Susatyo. 

Nasabah payroll di Bank Mandiri terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, porsinya sudah mencapai 30%. Ini akan menjadi fokus utama perseroan dalam menyalurkan KPR karena data nasabah sudah tersedia di Bank Mandiri sehingga proses bisnisnya bisa dilakukan dengan cepat. Sementara untuk non payroll, Bank Mandiri fokus pada karyawan dari nasabah-nasabah korporasi perseroan. 

 

Sementara KPR Take over dilihat juga memiliki potensi yang besar sehingga segmen ini juga akan semakin didorong tahun ini. Di kuartal I, Bank Mandiri membukukan KPR Take over sebesar Rp 100 miliar dan sepanjang tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 500 miliar. 

Susatyo bilang, peluangnya besar karena dulu Bank Mandiri belum banyak melakukan kerjasama dengan developer reguler. Sehingga nasabah payroll perseroan banyak menggunakan KPR di bank lain dan saat ini diperkirakan sudah memasuki masa floating atau dikenakan bunga mengambang dengan kisaran 10,5%-12,5%. 

"Kalau mau bunga single digit, kami tawarkan Take over dengan bunga mulai 6,5% fixed 3 tahun, bahkan 8,5% fixed 10 tahun. Ini akan sangat membantu menurunkan angsuran mereka yang sudah memasuki masa flaoting," ujar Susatyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×