Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) telah menyiapkan dana atas kewajiban obligasi yang bakal jatuh tempo pada 15 Juni 2022 mendatang.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan surat utang tersebut merupakan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri tahap II tahun 2017 Seri A dengan pokok senilai Rp 1 triliun.
“Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan telah menyiapkan dana untuk membayar pokok obligasi sebesar Rp 1 triliun. Beserta bunga obligasi senilai Rp 20 miliar,” terang Rudi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (20/5).
Sebelumnya ,PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 Seri A Bank Mandiri sebesar Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada 15 Juni 2022.
Pefindo menyebut, perusahaan siap melunasi obligasi yang akan jatuh tempo karena didukung oleh aset likuid yang ditempatkan pada Bank Indonesia sebesar Rp 10,1 triliun per 31 Maret 2022.
Baca Juga: Ini Strategi Bank Mandiri untuk Dorong Tingkat Profitabilitas Tahun Ini
"Efek utang dengan peringkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo," terang Pefindo.
Kemampuan obligor untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut dibandingkan obligor lain adalah superior.
Bank Mandiri merupakan bank komersial milik pemerintah yang menawarkan produk dan jasa perbankan yang lengkap termasuk korporasi, komersial, UKM dan mikro, konsumer, internasional, dan treasury.
BMRI juga menyediakan layanan jasa keuangan melalui anak-anak perusahaan termasuk Bank Syariah Indonesia (BSI), Bank Mandiri Taspen, Mandiri Tunas Finance (MTF), Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, AXA Mandiri Financial Services, dan Mandiri Sekuritas.
Hingga akhir 2021, 52% saham Bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah Indonesia, 8% oleh Indonesia Investment Authority (INA). Sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News