Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) memutuskan untuk menggunakan 45% dari laba bersih 2018 senilai Rp 11,25 triliun sebagai dividen tunai. Sedangkan sisa 55% laba senilai Rp 13,75 triliun masuk saldo laba ditahan.
“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” kata kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto usai RUPST di Menara Mandiri, Jakarta, Kamis (16/5).
Pada 2018, laba bersih Bank Mandiri tercatat sebesar Rp 25 triliun atau tumbuh 21,2% secara year on year (yoy). Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 5,28% menjadi Rp 57,3 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 20,1% menjadi Rp 28,4 triliun.
Kinerja tersebut juga didukung keberhasilan perseroan memperbaiki kualitas kredit yang tercermin pada penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 3,46% pada 2017 menjadi 2,75% di akhir tahun 2018 sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp14,2 triliun dari Rp15,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
RUPST juga memutuskan untuk mempertahankan komposisi pengurus perseroan guna mempertahankan kinerja baik yang dibukukan tahun lalu dan mendukung pencapaian target tahun ini.
Pada 2019, Bank Mandiri menargetkan pertumbuhan penyaluran kredit berada di kisaran 10%-12%, dengan rasio NPL gross yang terjaga di 2,5% - 2,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News