kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.249   -49,00   -0,30%
  • IDX 7.072   6,15   0,09%
  • KOMPAS100 1.057   1,66   0,16%
  • LQ45 830   -0,97   -0,12%
  • ISSI 215   0,65   0,30%
  • IDX30 424   -0,56   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,43   0,08%
  • IDX80 120   0,08   0,07%
  • IDXV30 125   0,78   0,63%
  • IDXQ30 142   0,10   0,07%

Bank Mandiri bukukan pendapatan bunga tumbuh 4,3% hingga Mei 2021


Senin, 05 Juli 2021 / 13:39 WIB
Bank Mandiri bukukan pendapatan bunga tumbuh 4,3% hingga Mei 2021
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di KCU Bank Mandiri./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/06/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk sudah mencatatkan prospek cerah dari pendapatan bunga. Bank ini berharap pendapatan bunga sampai akhir tahun bisa tetap tumbuh baik sejalan dengan upaya pemerintah dan regulator dalam menjaga pertumbuhan ekonomi. 

Per Mei 2021, bank ini membukukan NII sebesar Rp 21,61 triliun (bank only). Posisi tersebut mengalami peningkatan 4,33% secara YoY. Rudi As Aturridha Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mengatakan, pencapaian tersebut selaras dengan pertumbuhan kredit perseroan di bulan Mei  yang tumbuh 3,29% YoY (bank only).

"Kontribusi utama pertumbuhan kredit tersebut antara lain berasal dari sektor  transportasi, pergudangan dan komunikasi, lalu pertanian, perburuan dan kehutanan, serta sektor konstruksi," ungkap Rudi pada Kontan.co.id, Minggu (4/7). 

Bank Mandiri berharap permintaan dan penyaluran kredit  bisa kembali pulih sejalan dengan upaya pemerintah dan  regulator menjaga pertumbuhan ekonomi. 

Baca Juga: Ini penyebab prospek pendapatan bunga perbankan kian cerah

Di samping itu, sama seperti BRI, Bank Mandiri juga akan tetap mendorong pertumbuhan pendapatan non bunga. "Salah satu caranya, kami terus mendorong pemanfaatan channel digital untuk terus memudahkan transaksi nasabah, salah satunya lewat pengembangan aplikasi Livin' by Mandiri," Tutup Rudi. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tren restrukturisasi kredit perbankan sudah semakin melandai. Hingga pertengahan Juni 2021, outstanding restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 mencapai Rp 777,31 triliun dengan jumlah debitur 5,25 juta. Sebanyak Rp 292,39 triliun atau 37,62 persen berasal dari UMKM dan  Rp 484,92 triliun darai debitur non UMKM. 

 
TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×