Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkuat likuiditas valuta asing (valas) dalam menopang bisnis kredit. Melalui serangkaian inovasi layanan valas, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) valas Bank Mandiri tumbuh 52% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 262,82 triliun pada akhir 2022.
Salah satu upaya yang Bank Mandiri lakukan dengan meningkatkan layanan internasional bagi seluruh nasabah. Hingga dengan akhir 2022, volume transaksi foreign exchange Bank Mandiri dengan nasabah telah berhasil mencapai rekor tertinggi dengan pertumbuhan volume sebesar 47% secara tahunan.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengakui dalam beberapa tahun terakhir Bank Mandiri memang secara aktif mengembangkan potensi bisnis melalui digitalisasi.
Misalnya, peluncuran Kopra by Mandiri yang mengintegrasikan seluruh layanan wholesale untuk mempermudah dan mempercepat kebutuhan transaksi nasabah wholesale, termasuk fitur e-FX dimana nasabah dapat melakukan transaksi valuta asing secara seamless.
Baca Juga: BCA Targetkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Naik Dua Digit di 2023
Tak hanya untuk nasabah wholesale, yang terbaru Bank Mandiri juga telah meluncurkan fitur Transfer Valas pada aplikasi Super App Livin’ by Mandiri. Dengan fitur ini, nasabah dapat secara langsung mengirimkan dana ke rekening bervaluta asing dengan lima valuta utama USD, GBP, EURO, SGD, dan AUD.
Dana yang dikirim bisa diterima ke rekening tujuan kurang dari 24 jam dan bahkan dapat diterima hanya dalam hitungan detik khususnya untuk mata uang GBP, EUR, dan SGD.
“Transaksi valuta asing merupakan salah satu layanan inti yang kami sediakan untuk nasabah. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kami untuk mempermudah kebutuhan pelanggan terutama di pasar global,” ungkap Panji dalam keterangan tertulis pada Senin (27/2).
Ia menyatakan seluruh layanan digital Bank Mandiri secara spesifik didesain untuk melengkapi kebutuhan nasabah dari hulu ke hilir. Mulai dari nasabah ritel atau perorangan hingga wholesale dan pelaku usaha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News