kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.520   0,00   0,00%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 232 Triliun pada Akhir 2021


Selasa, 08 Februari 2022 / 15:56 WIB
Bank Mandiri Catat Dana Kelolaan Wealth Management Rp 232 Triliun pada Akhir 2021
ILUSTRASI. Priority Banking Officer melayani nasabah prioritas di Cabang Mandiri Prioritas Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (7/10). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/10/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya minat masyarakat dalam berinvestasi memberikan angin segar bagi perbankan. Terlihat dari himpunan dana kelolaan atau asset under management (AUM) bisnis wealth management perbankan makin menggendut. 

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk misalnya berhasil mencatat dana kelolaan sebesar Rp 232 triliun sepanjang 2021. Dana ini merupakan himpunan dana nasabah tajir yang  terdiri dari produk banking maupun produk investasi sepanjang tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha menyatakan pertumbuhan terbesar didapatkan dari produk investasi Surat Berharga yang meningkat sebesar 31% year on year (yoy) posisi Desember 2021.

Baca Juga: Ditopang Reksadana dan SBN, Dana Kelolaan Wealth Management BTN Tumbuh 50% pada 2021

“Di samping itu, fee based income atau pendapatan berbasis komisi wealth management Bank Mandiri juga tumbuh signifikan mencapai 32% secara YoY. Melihat kondisi perekonomian yang terus tumbuh positif, wealth management Bank Mandiri memproyeksi pertumbuhan dana kelolaan dan  jumlah nasabah yang berada di kisaran single digit pada 2022,” ujar Rudi kepada Kontan.co.id pada Senin (7/2).

Bank Mandiri akan lebih memfokuskan pada peningkatan transaksi dan dana kelolaan pada reksadana khususnya reksadana saham dan pendapatan tetap. Optimisme pada reksadana saham sejalan dengan pemulihan ekonomi di tahun 2022 yang tentunya akan berdampak pada peningkatan laba emiten di bursa. 

“Sedangkan reksadana pendapatan tetap merupakan penyeimbang dalam portofolio nasabah, khususnya untuk reksadana pendapatan tetap dengan fitur pembagian dividen. Produk reksadana jenis ini masih diminati sekaligus mengakomodir kebutuhan cash flow bulanan nasabah,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×