Bank Mandiri Catat Kredit Wholesale Tumbuh 15,8% per Mei 2025

Kamis, 28 Agustus 2025 / 15:58 WIB

ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bak Mandiri, JAkarta, Senin (25/8/2025).PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyampaikan jika hingga saat ini perseroan masih menunjukkan kinerja intermediasi yang positif. Per Mei 2025 pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri tercatat tumbuh double digit secara tahunan. KONTAN/Baihaki/25/8/2025

Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyampaikan jika hingga saat ini perseroan masih menunjukkan kinerja intermediasi yang positif. Per Mei 2025 pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri tercatat tumbuh double digit secara tahunan.

Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Ari Rizaldi menyampaikan jika hingga Mei 2025, pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri tumbuh 15,8% secara year on year (YoY). Angka ini juga berada di atas rata-rata industri.

"Ini jauh di atas rata-rata industri yang 8,43% secara year on year," kata Ari dalam agenda Economic Outlook Q3 2025 dari Tim Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Mandiri Sekuritas, Kamis (28/8/2025).

Ia menjelaskan bahwa kredit pemilikan rumah (KPR) di Bank Mandiri juga senantiasa tumbuh, naik sebesar 14,2% YoY. Sementara itu, kredit di segmen ritel naik sebesar 8,95% secara tahunan.

Di tengah laju pertumbuhan kredit Bank Mandiri ini, Ari bilang bahwa kualitas kredit juga masih tetap terjaga. Yang mana ditunjukkan dari rasio Non-Performing Loan (NPL) atau kredit macet di Bank Mandiri hanya di level 1,06% (bank only). Ini juga dicatat lebih rendah dibandingkan rata-rata NPL industri.

Menurutnya Bank Mandiri akan terus menjaga pertumbuhan penyaluran kredit yang sehat dan juga mengedepankan prinsip kehatian-kehatian, supaya bisa tetap tangguh dalam menghadapi berbagai siklus ekonomi dan dinamika pasar.

"Kinerja tersebut juga menunjukkan konsistensi Bank Mandiri dalam melakukan fungsi intermediasi dan mendukung berbagai program inisiatif pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif," pungkasnya.