kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank Mandiri gandeng Linkedin terkait kajian ketenagakerjaan


Rabu, 06 Juni 2018 / 10:47 WIB
Bank Mandiri gandeng Linkedin terkait kajian ketenagakerjaan
ILUSTRASI. Pengembangan layanan transaksi elektronik


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk melalui Mandiri Institute hari ini melakukan kerjasama dengan jaringan sosial profesional LinkedIn.

Kerjasama ini terkait dengan kajian ketenagakerjaan profesional di Indonesia. Dengan kerjasama ini diharapkan bank bisa mendapatkan analisis terkait kondisi tren keahlian, pekerjaan dan penyebaran migrasi profesional.

Analisis ini juga diharapkan disertai dengan perbandingan dengan kondisi regional dan global. Nantinya Mandiri Institute bisa memanfaatkan data LinkedIn Economic Graph sebagai pembuatan kajian atau research bersama.

Selain itu, dengan kerjasama ini Mandiri Institute juga bisa menganalisis keahlian yang berkembang antar industri, geografi dan keahlian atau pekerjaan apa yang berkembang disuatu negara.

LinkedIn Economic Graph merupakan representasi digital dari ekonomi global, berdasarkan interaksi dari 562 juta anggota, 20 juta perusahaan, 15 juta lowongan pekerjaan, 50.000 keahlian yang dicantumkan, dan 60.000 institusi pendidikan yang terdapat di LinkedIn.

Chatib Basri, Chairman of Advisory Board Mandiri Institute bilang kajian soal ketenagakerjaan yang dilakukan ini merupakan yang pertama membahas mengenai keahlian dan kapasitas SDM di Indonesia.

"Kajian dapat dimanfaatkan untuk menyiapkan kebijakan yang dibutuhkan terkait kapasitas dan skill SDM Indonesia," kata Chatib dalam acara penandatangan kerjasama, Rabu (6/5).

Hasil kajian ini diharapkan bisa menjawab tantangan revolusi industri 4.0. Dengan adanya revolusi ini dibutuhkan penciptaan keseimbangan kapasitas SDM dengan kebutuhan tenaga kerja industri.

Olivier Legrand, Managing Director Asia Pacific, LinkedIn bilang kerjasama ini diharapkan bisa membantu pemerintah menyiapkan dan menghadapi tantangan tenaga kerja ke depan.

"Kerjasama ini diharapkan bisa memberikan informasi terkait ketenagakerjaan Indonesia dan wilayah lain secara real time," kata Oliver dalam kesempatan yang sama.

Dengan kerjasama diharapkan bisa membuka peluang pelatihan dan bimbingan dalam pencari kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×