kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,63   -8,92   -0.98%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri Gandeng Pasar Jaya dan Yokee Digitalisasi Pasar di Jakarta


Selasa, 26 September 2023 / 13:24 WIB
Bank Mandiri Gandeng Pasar Jaya dan Yokee Digitalisasi Pasar di Jakarta
ILUSTRASI. Karyawan menggunakan smartphone di depan mural aplikasi Livin by Mandiri di Jakarta, Senin (18/9/2023). Bank Mandiri optimis jumlah pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 25 juta di akhir 2023. Pada Juli 2023 junlah pengguna Livin' telah mencapai 19,5 juta user./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/09/2023.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri semakin aktif mewujudkan peran sebagai agen pembangunan dengan meningkatkan inklusi keuangan digital di kawasan pasar.

Langkah ini turut menjadi komitmen perseroan sebagai Urban Lokomotif dengan mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Tanah Air.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri bersama dengan Perumda Pasar Jaya dan PT Mitra Transaksi Indonesia (Yokee) berkolaborasi untuk menyediakan layanan Penagihan Service Charge atau Biaya Pengelolaan Pasar (BPP) berbasis Digital pada pasar-pasar di Jakarta yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.

Hal ini juga menjadi bagian dari rangkaian perseroan dalam menyambut perayaan HUT ke-25 Bank Mandiri yang mengusung tema Menuju Masa Depan.

Baca Juga: Bunga Deposito Bank Sudah Mulai Menarik

Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan kolaborasi ini digaungkan guna mendukung transformasi digital keuangan di Perumda Pasar Jaya khususnya penagihan BPP.

“Proses penagihan berbasis digital ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pendapatan BPP, memperbaiki integritas dan validitas data, serta meningkatkan efisiensi dan transparansi Perumda Pasar Jaya,” ungkap Aquarius dalam keterangan resminya, Selasa (26/9).

Kerja sama ini diwujudkan melalui pengembangan Platform Penagihan BPP berbasis Digital yang dapat memberikan berbagai fitur, seperti pembayaran BPP secara non tunai, pencatatan pendapatan BPP yang real-time online, serta simplifikasi rekening penerimaan pembayaran BPP pedagang pasar dengan satu rekening bank saja.

Sebelumnya, Bank Mandiri pun telah melakukan piloting layanan ini di tiga lokasi yakni Pasar Jatinegara, Pasar Baru dan Pasar Sunan Giri sejak Februari 2023.

Hasilnya, sampai dengan akhir Agustus 2023 sudah ada lebih dari 3.000 pedagang yang terdaftar dengan total volume transaksi mencapai Rp 8,02 miliar dan tumbuh membaik.

"Kerja sama ini merupakan wujud komitmen kami untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota yang berkelanjutan," imbuh Aquarius.

Baca Juga: Bank Mandiri (BMRI) Lunasi Pokok Obligasi Rp 3 Triliun

Dengan Penagihan BPP berbasis Digital pada pasar tradisional, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan pasar, serta meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan Widiyanto menuturkan, pihaknya berharap Jak-EZ mampu menjadi menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan pengelolaan BPP pada pasar-pasar di Jakarta yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya.

"Jak-EZ merupakan inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi pengelolaan BPP pada pasar-pasar di Jakarta yang dikelola oleh Perumda Pasar Jaya," ujar Agus Himawan Widiyanto.

Jak-EZ juga merupakan program breakthrough yang menjadi salah satu solusi Perumda Pasar Jaya dalam memperbaiki collection Account Receivable sebagaimana dijelaskan oleh Ratih Mayasari, Direktur Keuangan Perumda Pasar Jaya.

Dalam kesempatan yang sama, Niniek S. Rahardja, Direktur Utama Yokke mengatakan bahwa Yokke berkomitmen untuk mendukung digitalisasi pasar tradisional di Indonesia. Pihaknya meyakini, digitalisasi pasar tradisional dapat memberikan berbagai manfaat, seperti peningkatan efisiensi, transparansi, dan kemudahan bagi pedagang pasar.

"Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh bagi pasar tradisional lain di Indonesia untuk menerapkan digitalisasi,” ungkapnya.

Selanjutnya: Potensi Hingga Rp 3.000 Triliun, Jokowi Optimistis RI Bisa Jadi Poros Karbon Dunia

Menarik Dibaca: 5 Jenis Rempah yang Bantu Obati Berbagai Masalah Pencernaan, Ada yang Jarang Didengar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×