Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Hery menambahkan, inisiatif ini akan semakin memperluas keterlibatan perseroan dalam pengembangan digital lending yang sebelumnya telah terjalin dengan dua market place yaitu Shopee dan Bukalapak, serta beberapa teknologi finansial (tekfin) seperti Amartha, Crowde, Akseleran, Investree, dan Koinworks.
Hery memastikan, proses penyaluran kredit secara digital ini akan memenuhi prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Kemudian untuk memastikan kualitas penyaluran kredit yang baik, dilakukan kolaborasi data dari ketiga perseroan untuk membentuk alternatif scoring yang dipakai untuk menilai kelayakan kredit dari mitra Telkomsel.
Dia menambahkan, kerjasama ini juga adalah bentuk komitmen Bank Mandiri untuk berpartisipasi dalam inisiatif Open Banking. Dengan penerapan teknologi berbasiskan API, integrasi dengan mitra Bank Mandiri dapat dilakukan dengan mudah.
Dalam waktu dekat Bank Mandiri akan membuka akses ke lebih banyak lagi layanan perbankan melalui API.
Baca Juga: Bank Mandiri salurkan dana PEN lewat platform Investree
“Langkah ini juga sejalan dengan keinginan kami untuk menjadi mitra finansial pilihan utama bagi masyarakat Indonesia. Ke depannya Mitra Bank Mandiri bisa akses layanan handal kami melalui API. Ini langkah transformasi kami menjadi modern digital bank untuk memenuhi berbagai kebutuhan nasabah dan masyarakat,” tegas Hery.
Kerjasama dengan Telkomsel dan Finarya ini, juga sejalan dengan strategi digital perseroan terutama dalam peningkatan pembiayaan segmen mikro di masa pandemi.
Tercatat hingga Juni 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit mikro sebesar Rp 116,3 triliun. Nilai tersebut masih tumbuh 5,37% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News