Reporter: Anna Suci Perwitasari |
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memproyeksikan penyaluran kredit di 2013 mendatang akan sama seperti tahun ini yaitu di kisaran 20% hingga 22%. Hal ini didasari optimisme perbankan berstatus Badan Usaha Milik Negara ini terhadap perekonomian Indonesia.
"Kami optimis walaupun jelas harus berhati-hati terhadap kondisi Eropa dan AS yang belum juga membaik. Kalau ekonomi Indonesia masih tumbuh, saya kira peluang perbankan memberikan kredit sama baiknya," jelas Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, Rabu (12/12).
Per September lalu, kredit perbankan pelat merah ini tumbuh 22,8%, dari Rp 297,5 triliun menjadi Rp 365,2 triliun. Di mana pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi terjadi pada segmen mikro yang naik signifikan hingga 77,3% menjadi Rp 16,8 triliun. Sementara untuk kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh 30% menjadi Rp 50,6 triliun.
Selain kredit, Bank Mandiri berharap dana pihak ketiga (DPK) bisa bertambah 15% hingga 17%. Per September lalu, pertumbuhan DPK Bank Mandiri hanya 14,48%, dari Rp 376,4 triliun menjadi Rp 430,9 triliun.
"Kalau likuiditas rupiah meningkat maka suku bunga DPK jadi turun dan mudah-mudahan suku bunga kreditnya juga bisa turun," jelasnya.
Selain mengandalkan pertumbuhan DPK, opsi lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengeluarkan subdebt. Sebelumnya, Bank Mandiri memang sempat menyebut berniat mengeluarkan subdebt tersebut di 2013 mendatang. "Kami belum bisa bicara karena tunggu RBB (rencana bisnis bank) disetujui BI dulu," tambah Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News