kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

Bank Mandiri sudah salurkan kredit Rp 16,2 triliun dari dana PEN


Kamis, 30 Juli 2020 / 14:16 WIB
Bank Mandiri sudah salurkan kredit Rp 16,2 triliun dari dana PEN
ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar (kanan) bersama para direksi saat penyampaian paparan kinerja Bank Mandiri triwulan IV-2019 di Jakarta, Jumat (24/1). Bank Mandiri berhasil mencetak laba bersih Rp27,5 triliun pada triwulan IV-2019, tumbuh 9,9% d


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk terus mendorong kredit pasca mendapatkan penempatan dana dari Pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar mengatakan saat ini pihaknya sudah menyalurkan sebesar Rp 16,2 triliun dana yang diberikan Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sebesar Rp 10 triliun dalam bentuk deposito. 

Baca Juga: OJK akan atur isi portofolio investasi industri asuransi

Royke menjelaskan, dana tersebut menurut catatannya sudah disalurkan dalam bentuk kredit ke 27.854 debitur per 27 Juli 2020. "Kami sudah menyalurkan sebesar Rp 16,2 triliun sampai hari ini dari Rp 10 triliun yang diberikan kepada kita," ujar Royke dalam Seminar Virtual di Jakarta, Rabu (29/7) malam. 

Bank berlogo pita emas ini menyebutkan, sesuai dengan arahan pemerintah, penyaluran kredit tersebut diarahkan ke sektor-sektor produktif. Antara lain dari segmen korporasi, komersial, usaha kecil menengah (UKM), dan usaha mikro. 

Tentunya, dengan penyaluran kredit tersebut pihaknya berharap dapat menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia serta menstimulus sektor-sektor padat karya, termasuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung sistem logistik nasional. 

Baca Juga: BTN jual aset kredit bermasalah Rp 9,97 triliun, investor berpeluang dapat aset murah

Adapun, untuk mendorong penyaluran tersebut pihaknya juga sudah memanfaatkan teknologi digital guna mempercepat penyaluran kredit. "Kami mempercepat penyaluran kredit produktif ini. Mudah-mudahan sampai akhir September 2020 bisa terealisasi," ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×