Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Syamsul Azhar
NUSA DUA. Meski bisnis industri crude palm oil (CPO) terlihat kembali bergairah belakangan ini, namun PT Bank Mandiri Tbk belum berniat menambah porsi pinjaman ke industri perkebunan kelapa sawit.
"Tahun ini komposisi pembiayaan untuk sektor tersebut sekitar 15% dari total loan kami, tahun depan kami perkirakan tetap akan sama," ujar Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Riswinandi saat menghadiri acara Indonesian Palm Oil Conference and Prce Outlook 2010 di Nusa Dua Bali (2/12).
Menurut Riswinadi, hingga Oktober ini bank pemerintah tersebut telah mengalokasikan Rp 35 triliun untuk sektor perkebunan kelapa sawit nasional beserta produk turunannya. Dari total komitmen tersebut, yang telah cair sekitar Rp 22 triliun atau naik sekitar 16% dibandingkan dengan tahun lalu.
Sayangnya, meski peluang bisnis industri terlihat menjanjikan namun Mandiri tak terlihat agresif dalam mengucurkan kreditnya. "Yang jelas Non Performing Loan (NPL) kami terjaga di bawah 1%," tandas Riswinandi.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Joefly J. Bahroeny berpendapat, dukungan bank besar seperti Bank Mandiri sangat dibutuhkan oleh pengusaha kelapa sawit. "Terutama saat muncul keraguan di kalangan pemangku kepentingan yang memunculkan persepsi bahwa sektor ini tak lagi memiliki prospek yang positif," ungkap Joefry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News