Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mulai menawarkan Obligasi Negara Ritel seri ORI020 mulai Senin (4/10). SBN ritel kelima yang diterbitkan pada tahun ini memberikan imbal hasil sebesar 4,95%.
Asal tahu saja, kupon ORI020 ini jauh lebih rendah dibandingkan SR015 yang sebesar 5,1%. Kendati begitu, minat masyarakat diperkirakan masih akan tetap tinggi dan ramai memburu ORI020.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturidha mengatakan, walaupun dari segi kupon jauh lebih kecil dari SR015 serta waktu penawaran berdekatan, ORI020 akan tetap diminati oleh investor ritel. Likuiditas yang masih memadai akan menjadi faktor yang membuat prospek penjualan ORI20 tetap menarik.
Apalagi, ORI020 merupakan obligasi negara dengan fitur aman. Surat utang ritel ini juga dijamin pemerintah baik pembayaran kupon maupun pelunasan pokok sehingga menjadi faktor utama daya tarik bagi investor.
Baca Juga: Bank Commonwealth yakin kupon ORI020 sebesar 4,95% masih akan menarik minat pembeli
“Di samping itu, potensi keuntungan saat ditransaksikan di pasar sekunder mulai 15 Desember 2021 juga menjadi nilai tambahan tersendiri untuk ORI020,” kata Rudi ketika dihubungi Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Dengan segala potensi yang dimiliki ORI020, Rudi bilang bahwa Bank Mandiri menyampaikan rencana penjualan ORI020 sekitar Rp 1,5 triliun sampai dengan akhir masa penjualan. Adapun, masa penjualan ORI020 berakhir pada 21 Oktober mendatang.
Agar target tercapai, Rudi memastikan strategi penjualan yang akan dilakukan adalah melalui promosi melalui media online maupun offline. Untuk online, campaign akan dilakukan melalui beberapa media sosial resmi Bank Mandiri, LED billboard maupun email dan SMS blast kepada potensi investor.
“Sedangkan untuk offline, Bank Mandiri mengadakan event virtual gathering dengan nasabah dalam rangka menyampaikan penjelasan produk, manfaat, mekanisme dan sales promo yang dilakukan,” pungkas Rudi.
Baca Juga: Kupon ORI 020 hanya 4,95%, apakah menarik untuk investasi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News