kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,42   6,96   0.76%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank masih berhati-hati salurkan kredit ke multifinance


Selasa, 26 Maret 2019 / 19:12 WIB
Bank masih berhati-hati salurkan kredit ke multifinance


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih membuka diri dalam memberikan kredit ke sektor multifinance. Namun, masing-masing bank lebih cenderung berhati-hati menyalurkan kredit ke multifinance di tengah perkembangan industri pembiayaan yang masih lesu.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya memilih untuk fokus menyalurkan kredit ke perusahaan multifinance yang memiliki keterkaitan dengan BUMN sebagai bagian dari sinergi.

"Sektor multifinance tidak menjadi prioritas utama kami, mengingat BTN tetap fokus pada pemberian kredit di sektor perumahan," kata Direktur Resiko, Strategi dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso pada Kontan.co.id, Selasa (26/3).

Per Februari 2019, outstanding kredit yang telah disalurkan BTN pada sektor multifinance mencapai Rp 823 miliar dan itu hanya fokus disalurkan pada BUMN.

Hingga tiga bulan pertama tahun ini, BTN belum menyalurkan realisasi kredit baru untuk sektor multifinance. Sementara untuk menjaga kualitas aset pada sektor tersebut, bank pelat merah ini hanya akan memberikan pembiayaan kepada BUMN ke depan untuk meminimalkan risiko kredit.

PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) juga tidak menghentikan pemberian kredit di sektor multifinance meskipun tahun lalu rasio non performing loan (NPL) Bank Victoria tinggi karena perlambatan bisnis di sektor pembiayaan.

"Hampir semua bank yang punya kredit di multifinance turun profitnya. Tahun ini kita akan selektif dalam menyalurkan kredit di sektor ini. Ada beberapa multifinance yang tahun lalu masih bagus, tahun ini turun. Tahun ini kita akan konsolidasi dan mau recovery NPL, " kata Ahmad Fajar, Direktur Utama Bank Victoria.

Per akhir 2018, Bank Victoria mencatakan NPL 3,8%. Itu pula yang membuat laba bersih Bank Victoria tergerus pada tahun lalu. Dengan melakukan konsolidasi dan berhati-hati meenyalurkan kredit ke multifinance, bank ini menargetkan NPL akan terjaga di level 2,5% tahun ini.

Untuk penyaluran kredit, Bank Victoria membidik pertumbuhan 13%-14% tahun ini atau sebesar Rp 1,7 triliun. Lebih tinggi dari realisasi tahun lalu yang tumbuh sebesar 6%. Fokus Bank Victoria di sektor manufaktur, properti apartemen dan hotel, serta trading.

Sementara PT Bank Central Asia tbk (BBCA) baru-baru ini ikut memberikan kredit sindikasi sebesar Rp 1 triliun kepada Buana Finance. Dalam sindikasi itu, BCA memberikan kredit Rp 300 miliar sekaligus sebagai Mandated Lead Arranger dan Bookrunner, Facility & Security Agent.

Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, BCA tidak memiliki fokus khusus ke sektor-sektor tertentu dalam melakukan penyaluran kredit. Namun, akan disalurkan ke sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Tahun lalu, penyaluran kredit BCA ke perusahaan multifinance mencapai Rp 10,7 triliun. Santoso bilang, terjadi penurunan kredit untuk kendaraan seperti mobil dan motor tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×