kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.154   46,00   0,28%
  • IDX 7.067   83,00   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,78   1,42%
  • LQ45 830   12,68   1,55%
  • ISSI 214   1,66   0,78%
  • IDX30 423   6,60   1,59%
  • IDXHIDIV20 510   7,72   1,54%
  • IDX80 120   1,70   1,43%
  • IDXV30 125   0,56   0,45%
  • IDXQ30 141   1,99   1,43%

Bank masih terus mengejar target penyaluran kredit rumah bersubsidi


Rabu, 08 Agustus 2018 / 08:21 WIB
Bank masih terus mengejar target penyaluran kredit rumah bersubsidi


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perekonomian yang masih melambat, kalangan perbankan masih optimistis jatah pembiayaan perumahan melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) masih akan terpenuhi. Ambil contoh, Bank BNI.

Bank berlogo angka 46 ini memiliki target penyaluran sebanyak 10.000 unit rumah bersubsidi. "Penyaluran FLPP di BNI hingga Juli 2018 sudah mencapai sekitar Rp 350 miliar. Nilai tersebut sekitar 3.500 unit rumah. Hal ini mengalami pertumbuhan di atas 50% secara tahunan," ujar Vice President Consumer Lending BNI Egos Mahar.

Meski baru menyalurkan 35% dari target 10.000 unit rumah, Egos yakin dapat mencapai target tahunan sesuai amanat pemerintah. Adapun langkah yang akan diambil BNI ialah memfokuskan target pasar ke segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS), Kepolisian, dan Tentara Negeri Indonesia (TNI).

Sementara Direktur Keuangan Bank Jawa Timur (Jatim) Ferdian Satyagraha juga yakini, jatah FLPP bisa terpenuhi. Bank pembangunan daerah (BPD) ini memiliki target penyaluran FLPP sebanyak 350 unit. "Hingga Juli 2018 sudah disalurkan sebanyak 176 unit. Kami yakin target tercapai karena Agustus ada rencana penyaluran 75 unit lagi," ujar Ferdian.

Bank Mayora juga hampir memenuuhi target. Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij bilang, nilai penyaluran KPR bersubsidi sebesar Rp 4,03 miliar. "Target unit yang diberikan pemerintah ke Bank Mayora sepanjang tahun 2018, sebanyak 50 unit. Setara dengan Rp 5,64 miliar," ujar Irfanto.

Ia mengaku dalam penyaluran KPR subsidi ini memang ada beberapa kendala. Misalnya saja, regulasi dari pemerintah terkait peraturan tentang penyaluran KPR subsidi yang sering berganti. Hal ini menyebabkan bank mengalami sedikit kesulitan dalam penyesuaian perubahan atas peraturan terkait.

Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PPDPP) pada tahun ini mengelola dana sebesar Rp 6,57 triliun. Targetnya menyalurkan 60.625 unit rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×