kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Bank milik pemerintah ini akan tutup 86 kantor cabang tahun 2021, ini alasannya


Jumat, 07 Mei 2021 / 14:04 WIB
Bank milik pemerintah ini akan tutup 86 kantor cabang tahun 2021, ini alasannya
ILUSTRASI. Bank milik pemerintah ini akan tutup 86 kantor cabang tahun 2021, ini alasannya


Reporter: kompas.com, Maizal Walfajri | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bank milik pemerintah, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan merelokasi hingga menutup 96 outlet atau kantor cabang tahun ini. Penutupan kantor cabang BNI itu lantaran lonjakan transaksi perbankan secara digital atau online.

Dikutip dari Kompas.com. Direktur Layanan dan Jaringan BNI, Ronny Venir mengatakan, saat ini semakin sedikit nasabah Bank BNI yang berkunjung ke kantor cabang. Sebaliknya, semakin banyak nasabah Bank BNI menggunakan layanan perbankan digital.

Menurutnya, hampir 80 persen dari volume transaksi nasabah BNI dilakukan secara digital atau online. "Tinggal sedikit orang yang bertransaksi ke teller," Ronny dalam konferensi pers, Kamis (6/5/2021).

Jika dahulu teller biasa melayani 150-200 transaksi, kini hanya tersisa 40 persen dari jumlah transaksi tersebut.

Begitu pula pelayanan nasabah melalui customer service. Saat ini, nasabah lebih suka menggunakan BNI SONIC (Self Service Opening Account) untuk melakukan berbagai transaksi, termasuk pembukaan rekening.

Atas dasar itu, BNI akan menutup sekitar 96 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. "Dengan berkurangnya transaksi ini, kita mengurangi jumlah teller yang sudah dialihkan ke mesin. Ini kita terus lakukan, shifting ke layanan digital ini pikir dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan," jelas Ronny.

Baca juga: Jelang Lebaran, BNI siapkan uang tunai Rp 12,9 triliun per minggu

Selain faktor kesiapan teknologi, peningkatan layanan digital di Bank BNI terdorong oleh dampak pandemi Covid-19. Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, YB Hariantono, mengatakan, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Adapun nilai transaksi mencapai Rp 138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2% dibandingkan Maret 2020. "Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada Kuartal I 2021 atau meningkat 50,4% dibandingkan Kuartal I 2020 yang mencapai 63 juta transaksi," ujar YB Hariantono secara virtual pada Kamis (7/5). 

Menurutnya, tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur - fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya. Antara lain seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment.

Baca Juga: Gandeng asosiasi, BTN bakal salurkan fasilitas KPR ke 1,6 juta satpam di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×