Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemampuan bank untuk mencetak laba tahun ini sudah mulai membaik dibandingkan tahun 2020. Hal itu tercermin dari return on asset (ROA) yang sudah meningkat setelah tahun lalu turun tajam lantaran dampak tekanan pandemi Covid-19.
Salah satunya ditorehkan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Kinerja bank ini sudah mengalami perbaikan. Per September 2021, RoA bank pelat merah ini tercatat di level 1,5%. Ini naik dari 0,88% pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan BNI Novita W. Anggraini mengatakan, hal ini tidak lepas dari langkah strategis yang telah ditetapkan oleh manajemen sejak awal tahun 2021 untuk memulai program transformasi perusahaan.
BNI optimis tingkat kemampuan untuk mencetak laba akan meningkat. "Dengan fundamental keuangan yang semakin kuat, kualitas aset yang terjaga, dan tren kinerja yang terus meningkat, tentunya ROA tahun depan akan jauh lebih baik dari masa pandemi," kata Novita pada Kontan.co.id, Jumat (11/12).
Baca Juga: Utang luar negeri pemerintah melandai pada Oktober 2021
Namun, proyeksi tersebut dengan catatan bahwa kondisi pandemi tidak kembali memburuk sejalan dengan komitmen bersama menjalankan vaksinasi dan menjaga protokol Kesehatan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), RoA bank umum konvensional per September 2021 telah mencapai 1,91%. Itu naik dari 1,76% pada periode yang sama tahun lalu.
Hanya saja tingkat kemampuan bank menghasilkan laba dari penggunaan seluruh aset perusahaan masih lebih rendah dibandingkan periode sebelum Covid-19 mencuat. Pada tahun 2019, RoA perbankan tercatat 2,49%.
Baca Juga: Kinerja positif dan rencana penambahan modal positif buat saham BBNI
Dalam rangka mengoptimalkan kinerja, lanjut Novita, manajemen BNI akan fokus melakukan pertumbuhan portfolio pinjaman yang berkualitas dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi nasional.
Selain itu, upaya meningkatkan profitabilitas akan dilakukan dengan menjalankan strategi komprehensif antara lain peningkatan layanan, fitur & produk untuk menggenjot fee based income, efisiensi biaya operasional melalui optimalisasi teknologi, fokus menumbuhkan dana murah (CASA) yang sehat untuk mendukung penyaluran kredit, serta menjaga kualitas aset untuk dapat meminimalkan biaya kredit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News